Luas tanam kedelai Kulon Progo 2.634 hektare

id Kedelai,Kulon Progo

Luas tanam kedelai Kulon Progo 2.634 hektare

Pemerintah Kulon Progo, DIY, memalukan "gerakan tanaman kedelai" untuk mendorong tingkat produksi kedelai diwilayah setempat. (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Luas tanam kedelai di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, tahun 2018 mencapai 2.634 hektare atau meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang hanya berkisar 500 hingga 1.000 hektare.

Kepala Seksi Produksi Tanaman Pangan Bidang Tanam Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo Wazan Mudzakir di Kulon Progo, Senin, mengatakan peningkatan lahan kedelai ini tidak lepas dari program penambahan areal tanam baru (PATB) seluas 134 hektare.

"Tanam kedelai di Kulon Progo akan berlangsung pada April dan Mei," katanya.

Ia mengatakan lahan kedelai di Kulon Progo tersebar di Kecamatan Nanggulan seluas 985 hektare, Kalibawang 400 hektare, Galur 600 hektare, Lendah 350 hektare, Panjatan 100 hektare, Girimulyo 65 hektare, dan Sentolo 400 hektare.

Kemudian, PATB kedelai seluas 134 hektare tersebar di Kecamatan Sentolo seluas 17 hektare, Panjatan seluas 55 hektare, Pengasih seluas 25 hektare, dan Nanggulan seluas 37 hektare.

Pemkab memberikan bantuan sarana produksi sebesar Rp952 ribu per hektare untuk keperluan benih dan pupuk organik. Bantuan diberikan kepada kelompok tani supaya dibelanjakan sesuai kebutuhan anggota.

"Kami berharap bantuan ini dapat meningkatkan produksi kedelai di Kulon Progo," harapnya.

Wazan mengimbau petani memastikan daya tumbuh benih kedelai sebelum ditaman. Hal ini memastikan, benih tumbuh dengan baik. Hal ini mengingat beberapa kasus, benih kedelai tidak bisa tumbuh meski sudah bersertifikat.

"Kami mengimbau petani menggunakan benih bersetifikat dan mengecek daya tumbuh benih," harapnya.

Salah satu petani di Kecamatan Sentolo Sumadi mengatakan dirinya kesulitan mendapat benih kedelai, sehingga dirinya memilih menanam jagung.

"Kami sudah lama tidak menanam kedelai. Kami kesulitan mendapatkan benih kedelai," katanya.

(U.KR-STR)