Kampung Panca Tertib diminta tingkatkan kualitas ketertiban

id Satpol pp

Kampung Panca Tertib diminta tingkatkan kualitas ketertiban

Ilustrasi Satpol PP (Foto Antara)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Jumlah kampung yang melakukan deklarasi sebagai Kempung Panca Tertib di Kota Yogyakarta terus bertambah, namun pemerintah daerah setempat berharap kualitas ketertiban yang menjadi tujuan pembentukan kampung dapat ditingkatkan.

"Kami tidak hanya menargetkan pembentukan kampung panca tertib dari aspek jumlahnya saja, tetapi juga kualitasnya. Artinya, bagaimana kesiapan dan komitmen dari masyarakat menjaga ketertiban," kata Komandan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta Nurwidi Hartana di sela deklarasi Kampung Panca Tertib di Basen Purbayan Kotagede Yogyakarta, Minggu.

Program kampung panca tertib di Kota Yogyakarta dilakukan sejak 2015 dan hingga kini sudah ada 52 dari 225 kampung yang mendeklarasikan diri sebagai kampung panca tertib.

Setiap kampung dapat memilih fokus pada salah satu aspek ketertiban yang sudah ditetapkan yaitu tertib daerah milik jalan, tertib bangunan, tertib usaha, tertib lingkungan dan tertib sosial.

"Di setiap kampung panca tertib akan ada pelopor ketertiban yang mengawal komitmen kampung untuk mewujudkan ketertiban sesuai kesepakatan bersama," kata Nurwidi.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, kegiatan dari kampung panca tertib dapat disinergikan untuk menguatkan gerakan Gandeng Gendong yang baru saja diluncurkan Pemerintah Kota Yogyakarta.

"Setiap kampung yang sudah mendeklarasikan diri sebagai kampung panca tertib dapat mendukung dan memperkuat gerakan Gandeng Gendong yang tujuannya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Masyarakat di Kampung Basen Kotagede yang baru saja mendeklarasikan sebagai kampung panca tertib memilih fokus pada tertib lingkungan dan sosial termasuk tertib pondokan karena di kampung tersebut banyak terdapat pondokan maupun rumah yang dikontrakkan.

Ketua Kampung Panca Tertib Basen Wahyono Iriandi mengatakan, masyarakat memilih fokus pada tertib sosial karena sikap tersebut menjadi dasar dalam kehidupan bermasyarakat.

"Masyarakat harus bisa berosialisasi termasuk penghuni pondokan dan kontrakan harus tertib administrasi dan bersosialisasi dengan mayarakat di kampung," katanya.

Sedangkan untuk tertib lingkungan, Wahyono menyoroti ada beberap warga yang memanfaatkan saluran air hujan sebagai saluran limbah.

 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024