Warga Yogyakarta diminta waspadai penyakit disebabkan virus

id DBD

Warga Yogyakarta diminta waspadai penyakit disebabkan virus

Pengasapan nyamuk DBD (Foto ANTARA





Yogyakarta  (Antaranews Jogja) - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta meminta masyarakat untuk mewaspadai berbagai penyakit yang disebabkan virus saat peralihan dari musim hujan ke kemarau seperti sekarang.

"Salah satu penyakit yang kerap muncul saat musim pancaroba atau musim peralihan seperti sekarang adalah flu hingga demam berdarah dengue (DBD). Semuanya adalah penyakit yang disebabkan virus," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Agus Sudrajat di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, tingkat keganasan penyakit yang disebabkan oleh virus sangat berpotensi mengalami perubahan dari waktu ke waktu sehingga lebih sulit untuk diatasi.

"Misalnya saja penyakit flu. Tingkat keparahan penyakit yang dialami pasien semakin tinggi. Bahkan sampai sekarang, belum ditemukan obat untuk mengatasi penyakit tersebut," katanya.

Di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta sudah menyarankan agar dokter melakukan "overdiagnosis" terhadap gejala penyakit yang dialami pasien.

"Tujuannya untuk melakukan analisa yang lebih rinci terhadap penyakit yang dialami sehingga diharapkan tidak ada kasus kematian. Misalnya untuk demam berdarah dengue (DBD)," katanya.

Sepanjang 2017, di Kota Yogyakarta terdapat 414 kasus DBD dengan dua pasien meninggal dunia. Kasus tertinggi terjadi pada Januari dengan 159 kasus, dan kasus paling rendah terjadi pada September dengan tiga kasus. Jumlah kasus hingga akhir tahun cenderung turun.

"Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyebarkan nyamuk aedes aegypti mengandung bakteri wolbachia. Sejak penyebaran itu, jumlah kasus turun. Tetapi, kami belum dapat menyimpulkan apakah hal tersebut berkorelasi dengan wolbachia," katanya.

Sepanjang 2018 hingga April, terdapat 28 kasus DBD tanpa ada kematian.

"Meskipun sudah ada penyebaran nyamuk berwolbachia, namun kewaspadaan masyarakat terhadap penyebaran DBD tetap harus ditingkatkan. Apalagi, tingkat kepadatan nyamuk di Yogyakarta cukup tinggi," katanya.

Selain menjaga kebersihan lingkungan, Agus juga mengingatkan agar masyarakat melakukan pola hidup sehat yaitu berolahraga minimal 30 menit sehari, mengonsumsi makanan seimbang dan bergizi, serta tidak merokok dan minum-minuman keras.

"Salah satu kebiasaan yang perlu terus ditanamkan sejak dini adalah mencuci tangan dengan sabun di air mengalir. Kebiasaan ini sangat efektif menjauhkan diri dari berbagai penyakit. Virus tidak akan mudah menyerang tubuh yang sehat," katanya.

 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024