Bantul akan perbesar dana bergulir bagi koperasi

id pemkab bantul

Bantul akan perbesar dana bergulir bagi koperasi

Pemda Kabupaten Bantul (Foto Antara / Mawarudin)

Bantul (Antaranews Jogja) - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan memperbesar alokasi dana bergulir bagi koperasi setempat untuk membantu penguatan modal badan usaha masyarakat itu.

"Tahun ini pemkab menggulirkan dana bergulir untuk koperasi, dan tahun depan akan diperbesar. Ini untuk penguatan modal koperasi dengan bunga yang lebih rendah," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian Kabupaten Bantul Sulistyanto di Bantul, Sabtu.

Menurut dia, dana bergulir bagi koperasi mulai diprogram pada 2018 dan anggaran yang dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bantul pada 2018 sebesar Rp325 juta, sementara pada 2019 diusulkan minimal sebesar Rp1 miliar.

"Dari APBD dan tahun ini dana bergulir baru tahun pertama, kalau sebelumnya hibah, namun hibah sudah kami hentikan dan kami ganti penguatan, tetapi karena penguatan modal koperasi belum ada regulasinya, kami ganti dengan dana bergulir," katanya.

Ia menjelaskan, dana bergulir sesuai aturannya adalah pinjaman yang digulirkan kepada koperasi dan dikembalikan dalam jangka waktu satu sampai tiga tahun tergantung kesepakatan, untuk kemudian digulirkan lagi kepada koperasi lain yang jadi prioritas.

"Jadi kami gulirkan ke koperasi dalam jangka waktu dua atau tiga tahun kembali, dari koperasi terus dipinjamkan ke anggota, ini semacam penguatan modal koperasi dengan bunga yang mungkin bisa lebih rendah ke anggota dari pada KUR (kredit usaha rakyat)," katanya.

Sulistyanto mengatakan, koperasi sebagai badan usaha masyarakat untuk terus berkembang butuh penguatan kelembagaan, dan penguatan itu bisa modal, kemudian sumber daya manusia (SDM), kemudian penguatan usaha dengan membuat kemitraan dengan koperasi lain.

Ia mengatakan, dan selama ini yang menjadi kendala bagi pertumbuhan koperasi selain permodalan juga faktor SDM pengelola koperasi itu sehingga memang perlu diberikan pelatihan-pelatihan memanajemen serta memberikan pemahaman bahwa usaha koperasi harus untung.

"SDM itu penting untuk mengikuti adanya perubahan yang terjadi secara cepat, untuk itu perlu pelatihan, kita kemarin ada pelatihan pemasaran `online`. Jadi SDM harus bia ikuti perubahan yang terjadi, kemudian koperasi bukan hanya untuk guyub, namun badan usaha harus punya untung," katanya.

(KR-HRI)