Sleman (Antaranews Jogja) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan saatnya pemerintah daerah mendorong masyarakat mengembangkan prakarsa, kreativitas, dan meningkatkan peran masyarakat.
"Pemerintah daerah sudah saatnya untuk mengembangkan peran dan fungsi masyarakat bersama pemerintah," kata Sri Sultan dalam sambutan tertulis yang dibacakan Bupati Sleman Sri Purnomo pada puncak acara HUT Ke-102 Kabupaten Sleman di Lapangan Denggung, Sleman, Selasa.
Dalam amanat berbahasa Jawa tersebut Sultan mengatakan pemerintah daerah diharapkan bisa mengambil inisiatif dalam merumuskan kebijakan daerahnya sesuai aspirasi, potensi juga sosio kultural masyarakat.
"Pemerintah daerah sudah saatnya merancang dan melaksanakan program yang sesuai dengan kondisi lokal dengan kekuatan dan tanggung jawab yang sungguh-sungguh." Katanya.
Ia mengatakan, peringatan hari jadi Kabupaten Sleman ini juga diharapkan menjadi momentum untuk mengevaluasi jalannya otonomi daerah yang seharusnya dilihat permasalahan secara bersama-sama yang intinya daerah jangan mementingkan kepentingan daerahnya saja harus tetap dijunjung prinsip toleransi dengan daerah tetangga.
"Diharapkan daerah tidak hanya memanfaatkan peluang kebebasan tetapi juga mengembangkan sikap dialogis, negosiatif, persuasif, komunikatif dan sama-sama mengetahui dalam pelaksanaan pembangunan Indonesia baru," katanya.
Untuk memeriahkan acara di Lapangan Denggung juga dipentaskan tari kolosal oleh sekitar 50 penari yakni tari "Gempita Sembada" yang menceriterakan tentang kesiapan masyarakat Sleman untuk mensukseskan dan menjunjung tinggi pesta demokrasi 2019.
Di akhir rangkaian upacara dilakukan pelepasan 102 ekor burung merpati oleh Bupati Sleman, Ketua DPRD Sleman dan Wakil Bupati Sleman, serta devile pasukan peserta upacara yang mendapat sambutan yang cukup meriah dari tamu undangan dan masyarakat yang menyaksikan.
Upacara ?Puncak Hari Jadi Sleman ke 102, juga dilakukan di Kantor Kecamatan dan setiap sekolah di Kabupaten Sleman dengan guru dan siswa juga memakan pakaian ?kebaya adat Jawa bagi perempuan dan laki-laki memakai Surjan Mataraman Jangkep dengan tata upacara menggunakan tata Upacara Adat Ngayogyakarto Hadiningrat.
Kegiatan ini dimaksudkan agar hari jadi dapat memasyarakat karena ?Hari Jadi bukan merupakan milik Pemkab Sleman tetapi merupakan milik masyarakat Kabupaten Sleman dan lebih mengenalkan budaya daerah kepada para siswa.
Sementara itu seluruh pegawai Pemkab Sleman diwajibkan memakai kebaya adat Jawa bagi PNS perempuan dan untuk PNS Laki-laki memakai Surjan Mataraman Jangkep. Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat juga diwajibkan menggunakan bahasa Jawa Kromo.
Berita Lainnya
Sultan minta Kulon Progo perketat investasi di kawasan Bandara YIA
Senin, 22 April 2024 20:32 Wib
Sultan mengajak semua berbagi inspirasi untuk pembangunan Kulon Progo
Senin, 22 April 2024 20:31 Wib
Sultan HB X minta warga Yogyakarta jadi subjek pelestarian Sumbu Filosofi
Sabtu, 20 April 2024 3:22 Wib
Ribuan warga hadiri "open house" Sri Sultan HB X di Kepatihan Yogyakarta
Selasa, 16 April 2024 12:51 Wib
Pemda DIY mengundang masyarakat hadiri "Open House" Sultan HB X
Minggu, 14 April 2024 17:03 Wib
Menparekraf: Aceh perlu akses transportasi pendukung wisata
Selasa, 2 April 2024 5:24 Wib
Sultan HB X: Kepemimpinan di TNI butuh "political will"
Rabu, 20 Maret 2024 23:33 Wib
Pemda DIY mengupayakan perbaikan Jalan Godean dimulai April 2024
Selasa, 19 Maret 2024 22:38 Wib