Polres Gunung Kidul memperketat pengawasan distribusi pangan

id sembako

Polres Gunung Kidul memperketat pengawasan distribusi pangan

Sembako yang dijual di pasar tradisional (Foto antaranews.com)

Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Kepolisian Resor Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan memperketat pengawasan terhadap distribusi bahan pangan untuk mencegah mafia pangan saat bulan ramadhan.

Kasat Reskrim Polres Gunung Kidul AKP Riko Sanjaya di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan pihaknya mengincar para pengusaha yang menimbun barang kebutuhan pokok saat ramadhan terutama menjelang hari raya.

"Kegiatan pengawasan akan mulai dilakukan sejak awal puasa ini. Penimbunan barang ini merupakan kegiatan ilegal yang bisa diproses secara pidana karena ini bisa berdampak pada lonjakan harga sehingga merugikan masyarakat banyak," kata Riko.

Menurut dia, saat ramadhan dan menjelang hari raya, potensi penimbunan kebutuhan pokok sangat tinggu. Untuk itu, diperlukan pengawasan dengan melibatkan semua pihak.

"Pada masa ini biasanya memang kebutuhan masyarakat semakin meningkat dan diikuti dengan kenaikan harga secara masif," kata Riko yang juga menjabat sebagai Kasatgas Pangan Gunung Kidul ini.

Dia mengatakan beberapa waktu lalu telah mendatangi sejumlah gudang-gudang penyimpanan bahan pokok. Pada kesempatan tersebut untuk sementara, tidak ditemukan adanya praktik-praktik penimbunan barang.

"Akan terus kita pantau, kita sudah ada semua datanya,? katany.

Riko mengatakan Satgas Pangan Gunung Kidul dalam waktu dekat ini akan memberikan peringatan resmi kepada pelaku usaha agar tidak sembarangan dalam mencari keuntungan.

Para pelaku usaha akan diundang untuk duduk bersama Direktorat Kriminal Khusus Polda DIY untuk diberikan sosialisasi. Yang krusial dari pertemuan ini adalah pembentukan komitmen bersama diantara para pelaku usaha, pemerintah maupun kepolisian untuk bisa menjaga stabilitas harga pangan saat puasa dan hari raya lebaran.

"Kami masih kedepankan tindakan persuasif saja, sebelum kita warning kita ajak duduk bersama," kata Riko.

Ia mengatakan pada ramadhan dan lebaran tahun lalu, harga pangan di Gunung Kidul masih cukup stabil sehingga tidak memberatkan masyarakat. Untuk itu, pihaknya mengajak semua pihak untuk tetap ikut memantau dan mengawasi pasokan pangan sehingga pada 2018 ini, harga bisa tetap stabil dan tidak memberatkan masyarakat dalam merayakan hari raya.

"Pengawasan itu penting kami lakukan untuk menjaga stabilitas harga pangan," pungkas dia.