Pedagang diingatkan pisahkan bagian daging jaga kualitas

id Ayam potong

Pedagang diingatkan pisahkan bagian daging jaga kualitas

Pedadang ayam potong. Foto ANTARA/Deni Priyatin/ags/15.

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta terus melakukan sosialisasi ke pedagang daging ayam potong di pasar tradisional untuk memisahkan bagian daging guna menjaga kualitas sampai ke tangan konsumen.

"Kami rutin melakukan sosialisasi ke pedagang daging ayam di pasar tradisional untuk memisahkan daging sesuai bagiannya dan tidak mencampur daging dengan bagian lain seperti usus, hati, ceker, serta kepala saat dijual," kata Kepala Seksi Pengawasan Mutu Komoditas Kehewanan dan Pertanian Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Supriyanto di Yogyakarta, Jumat.

Dia menjelaskan semula banyak pedagang yang masih mencampur bagian daging dengan usus, ceker, maupun hati sehingga menurunkan kualitas daging saat berada di tangan konsumen.

Supriyanto menyebut pencampuran daging dengan bagian jeroan akan meningkatkan potensi perpindahan bakteri ke bagian daging lain.

"Misalnya daging dicampur usus padahal usus adalah tempat kotoran yang mengandung banyak kuman, sedangkan bagian hati cenderung berair jika diletakkan di meja dagangan," katanya.

Oleh karena itu, lanjut dia, jika seluruh bagian daging tetap dicampur maka justru akan menyebabkan daging kotor dan mudah busuk.

Selama Ramadhan, Dinas Pertanian dan Pangan tetap melakukan pengawasan peredaran daging. Di Kota Yogyakarta baru terjadi peningkatan sekitar 20-30 persen penjualan daging ayam pada awal Ramadhan.

"Saat mendekati Lebaran, jumlah peredaran daging diperkirakan akan terus meningkat. Harapannya, seluruh pedagang sudah memahami dan menerapkan di kios masing-masing. Pembeli pun bisa lebih mudah memilih karena sudah dipisahkan per bagian," katanya.

Selain sosialisasi pemisahan daging ayam sesuai bagiannya, Supriyanto juga mengingatkan agar pemotongan ayam menyembelih ayam sesuai aturan untuk mengantisipasi peredaran daging bangkai.

"Penyembelihan ayam harus dilakukan dengan memotong saluran nafas, darah, dan makanan. Jika hanya dipotong sedikit saja, maka ayam justru mati perlahan-lahan," katanya.

Supriyanto menyebut jika ayam tidak langsung mati saat disembelih lalu dimasukkan ke air panas, maka bisa saja ayam tersebut mati bukan karena disembelih tetapi akibat tenggelam sehingga masuk kategori ayam bangkai.

"Ciri-ciri ayam yang masuk kategori ayam bangkai di antaranya, warna daging lebih gelap dari biasanya, luka penyembelihan kecil, ayam berbau seperi bangkai," katanya.



(E013)


 
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024