Bantul (Antaranews Jogja) - Wiwit Sutrisnoputro, Tenaga Kerja Indonesia asal Dusun Jalakan, Desa Triharjo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meninggal akibat tercebur ke dalam air rendaman besi panas di sebuah perusahaan manufaktur di Korea Selatan tempatnya bekerja.
"Anak saya kerja di pabrik besi, katanya anak saya mau membenarkan mesin sendiri, sebenarnya kan itu tidak boleh. Kemudian dia terjatuh ke dalam air tempatnya buat naruh besi panas," kata ibu kandung Wiwit, Sumarsih saat ditemui di rumah duka RT 06, Dusun Jalakan, Desa Triharjo, Bantul, Jumat.
Putra pertamanya yang saat ini berusia 25 tahun itu dikabarkan meninggal akibat kecelakaan kerja di perusahaan Korea Selatan pada Rabu (18/7) sekitar pukul21.00 waktu Korea Selatan atau sekitar pukul 19.00 WIB.
Menurut dia, Wiwit sudah dua tahun ini bekerja di sebuah perusahaan manufaktur bidang operator las di Korea Selatan, namun saat bekerja dia mengalami kecelakaan sehingga terjatuh ke dalam air tempat rendaman besi panas.
Sumarsih beserta keluarga tidak menyangka anaknya meninggal secepat ini akibat kecelakaan kerja di luar negeri, sehingga keluarga benar-benar merasa kehilangan, terlebih anak pertamanya tersebut sangat sayang terhadap keluarga.
"Hasil kerja saja dia belum "ngecakke" (menggunakan), upahnya untuk menyenangkan orangtua, membangun rumah dan menyekolahkan adiknya," kata Sumarsih.
Wiwit adalah anak pertama dua bersaudara dari pasangan Ngadino (50) dengan Sumarsih (43) yang sudah empat tahun ini merantau ke luar Jawa, sebelumnya dia bekerja di Batam dua tahun dan bekerja di Korea Selatan dua tahun.
"Gaji yang pertama itu (hasil kerja di Korsel) untuk bangun rumah, atapnya kan sudah rusak. Sejak kerja di Korsel dia belum pernah pulang, namun rencananya setelah Lebaran tahun depan mau pulang dan menikah," katanya.
Sementara itu, bapak kandung Wiwit, Ngadino (50) mengatakan, Wiwit merupakan sosok yang baik terhadap keluarga dan para tetangga, dan setiap kali ada kegiatan kampung, anaknya selalu berpartisipasi dengan mengirimkan sejumlah uang ke panitia.
"Peringatan 17 Agustus kemarin itukan ada lomba bola voli di kampung, dan setiap malam disiarkan kalau 'kegiatan itu bekerja sama dengan ini, dibantu Mas Wiwit yang ada di Korsel. Atas kejadian ini saya sangat terpukul, padahal dia anak yang santun," katanya.
Berita Lainnya
Menuju final Piala Champions, Carlo Ancelotti puji kerja keras skuad Real Madrid
Kamis, 9 Mei 2024 9:49 Wib
Industri alkes Indonesia-Turki teken kerja sama 10,5 juta dolar AS
Kamis, 9 Mei 2024 5:54 Wib
UI siapkan lulusan unggul akademik-kompetensi dunia kerja
Selasa, 7 Mei 2024 18:19 Wib
Disnakertrans Kulon Progo bekali pelatihan kerja berbasis kompetensi
Jumat, 3 Mei 2024 21:11 Wib
Menparekraf sebut banyak wisatawan India tertarik menikah di Bali
Jumat, 3 Mei 2024 9:06 Wib
Disnakertrans Kulon Progo bekali pelatihan kerja berbasis kompetensi
Kamis, 2 Mei 2024 15:11 Wib
UIN Jakarta- Universitas Islam Madinah, Arab Saudi, kerja sama penelitian
Rabu, 1 Mei 2024 15:41 Wib
UIN Jakarta-King Abdul Aziz University jajaki kerja sama riset-teknologi
Rabu, 1 Mei 2024 11:02 Wib