Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Kategori penghargaan Kota Layak Anak yang diterima Kota Yogyakarta tahun ini naik kelas dari sebelumnya Madya menjadi Nindya, atau sesuai target dari Pemerintah Kota Yogyakarta.
“Setelah empat kali memperoleh penghargaan Kota Layak Anak (KLA) kategori Madya secara berturut-turut sejak 2011-2017, akhirnya kami merasa lega karena tahun ini bisa naik kelas menjadi Nindya,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Yogyakarta Octo Noor Arafat di Yogyakarta, Selasa.
Meskipun meraih penghargaan Kota Layak Anak bukan menjadi tujuan utama dari Pemerintah Kota Yogyakarta, namun Octo menyebut bahwa penghargaan yang baru saja diterima tersebut menunjukkan bahwa komitmen Kota Yogyakarta untuk memenuhi hak anak diakui oleh pemerintah pusat.
“Penghargaan ini tentunya semakin menyemangati kami untuk berbuat lebih baik lagi untuk anak-akan Kota Yogyakarta,” katanya.
Octo menyebut, sudah menyiapkan berbagai program sebagai tindak lanjut usai meraih penghargaan, di antaranya penguatan regulasi, dan sinergi dengan dunia usaha maupun media.
Salah satu langkah yang akan ditempuh, di antaranya dukungan dari BPD dan Bank Jogja untuk Sekolah Ramah Anak dan Puskesmas Ramah Anak.
“Kami juga memiliki kesepakatan bersama dengan Kadin dan Iwapi untuk kegiatan pemenuhan hak anak termasuk advokasi terhadap Perda Adminduk agar anak-anak yang sudah memiliki Kartu Identitas Anak (KIA) bisa mendapatkan insentif seperti diskon, semisal belanja perlengkapan sekolah di supermarket tertentu,” katanya.
Kebijakan Pemerintah Kota Yogyakarta dengan program Gandeng Gendong juga menjadi penyemangat kami untuk terus menguatkan komitmen memberikan perlindungan dan pemenuhan hak anak,” katanya.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi yang menerima penghargaan tersebut Senin (23/7) malam mengatakan bangga atas prestasi yang dicapai Kota Yogyakarta.
“Kota Yogyakarta sudah menunjukkan komitmen yang maksimal untuk mencapai prestasi ini. Ada banyak dukungan dari berbagai pihak untuk meneguhkan komitmen tersebut,” katanya.
Sejumlah dukungan tersebut di antaranya keberadaan Kampung Ramah Anak, gerakan jam belajar masyarakat, Kampung Bebas Asap Rokok, Sekolah Ramah Anak, hingga Puskesmas Ramah Anak.
Hingga saat ini, terdapat 34 Sekolah Ramah Anak, dan 178 Kampung Ramah Anak.
Berita Lainnya
Dinkes Bantul amankan produk makanan tak layak konsumsi
Sabtu, 6 April 2024 22:53 Wib
Empat token kripto layak dicermati
Sabtu, 30 Maret 2024 12:00 Wib
Stigma negatif, ungkap KND, persulit edukasi pekerja disabilitas
Jumat, 15 Maret 2024 2:54 Wib
Liverpool layak raih penalti saat vs City
Senin, 11 Maret 2024 7:24 Wib
Orang tua diminta terapkan pengasuhan berbasis hak anak
Minggu, 10 Maret 2024 21:18 Wib
Tak layak ditindaklanjuti, hak angket kecurangan Pemilu 2024
Rabu, 28 Februari 2024 16:44 Wib
Gerakan Sekolah Sehat berefek kesejahteraan anak, papar Unicef
Selasa, 27 Februari 2024 7:25 Wib
Pemkot Yogyakarta optimistis sabet predikat Kota Layak Anak Paripurna
Selasa, 27 Februari 2024 0:00 Wib