Jakarta (Antaranews Jogja) - Kementerian Koperasi dan UKM menyiapkan program pelatihan khusus bagi pengungsi sebagai salah satu langkah pemulihan pascabencana gempa di Nusa Tenggara Barat.
"Kita harapkan mereka tidak diam begitu saja menunggu dari pagi sampai sore, tapi hari-hari mereka akan kita isi dengan pelatihan sesuai keterampilan mereka," kata Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenkop dan UKM Bintang Puspayoga dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, setelah mengunjungi lokasi pengungsi di Desa Kayangan, Lombok Utara, NTB.
Dalam acara kunjungan ini Bintang Puspayoga didampingi Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kemenkop dan UKM Abdul Kadik Damanik, beserta sejumlah pengurus DPW, di antaranya, Fransisca Meliadi Sembiring, dan Eriana Braman Setyo, serta Plt Asdep Perlindungan Usaha Atiek Istiati dan Sekretaris Korpri E. Fundiartini.
Bintang Puspayoga mengatakan, program ini akan dilakukan bekerja sama dengan para pemangku kepentingan terkait.
Untuk tahap awal pihaknya akan melibatkan Dinas Koperasi dan UKM, Perindustrian, dan Perdagangan setempat untuk mendata jumlah peserta yang akan dilatih, beserta skill masing-masing.
"Mereka ini tidak boleh berdiam tanpa kegiatan di posko ini karena justru akan menimbulkan perasaan trauma yang lebih dalam, maka kami akan data melalui dinas, potensi dan ketrampilan mereka ini apa sambil menunggu upaya pemulihan di pengungsian ini. Kalau kembali ke tempat masing-masing itu minimal ada pelatihan yang sesuai dengan 'skill' mereka itu," katanya.
Selain pelatihan keterampilan, pihaknya juga menyiapkan program bantuan pemerintah berupa modal usaha mikro sebesar Rp4,5 juta hingga Rp5 juta/orang.
Bantuan ini nantinya akan dikucurkan pascapelatihan dengan jumlah penerima berkisar 100-150 orang.
"Ini sesuai instruksi presiden. Jadi, mereka akan kita seleksi mana yang layak untuk diberi bantuan modal," terang Kadir.
Dalam kesempatan itu, Bintang memimpin acara bakti sosial (baksos) yang diinisiasi oleh Kemenkop dan UKM.
Bintang bersama rombongan mengunjungi tiga titik pengungsian sambil menyerahkan bantuan yang merupakan hasil sumbangan pegawai.
Bantuan yang diberikan di antaranya berupa kasus lipat, pakaian berbagai jenis untuk orang dewasa, anak-anak dan wanita, sajadah, mukena, sarung, selimut, badcover, seprei, handuk, mie instan, bihun, air mineral, tikar, terpal, susu, biskuit, kopi, cokelat, bumbu dapur, perlengkapan mandi dan mencuci, dan makanan ringan.
Rombongan terlebih dahulu mendatangi lokasi pengungsian di Dusun Wadon, Desa Kekait, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat.
Rombongan lalu melanjutkan perjalanan darat menuju Kantor Dinaskop dan UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Lombok Utara yang hancur terkena dampak gempa di Desa Gondang, Kecamatan Gangga, Lombok Utara.
Terakhir lokasi yang dikunjungi, yakni Posko Kayangan yang terletak di Desa Kayangan, Kabupaten Lombok Utara.
Sebanyak 128 kepala keluarga mendirikan tenda di sekitar posko ini. Mereka tinggal menumpuk karena kurangnya sarana dan prasarana tempat tinggal.
Di tiga lokasi itu, Bintang berdialog dan mendengar keluhan para pengungsi, yang pada umumnya mereka meminta didirikan rumah semi permanen.
Sebab para korban hingga saat ini masih tinggal di tempat pengungsian dengan kondisi yang memprihatinkan. Mereka juga minta bantuan makanan dan perlengkapan sehari-hari.
"Kami sementara tidur di tenda-tenda, karena rumah kami sudah hancur rata dengan tanah," ungkap Salman (23), salah seorang warga Desa Kekait di hadapan Bintang.
Berita Lainnya
Pemerintah tak batasi jam operasional warung Madura di Bali
Sabtu, 4 Mei 2024 6:11 Wib
UMKM terancam ritel modern, pemerintah bakal lindungi
Sabtu, 27 April 2024 19:30 Wib
Pemerintah tak larang warung Madura buka 24 jam
Sabtu, 27 April 2024 16:16 Wib
Pemda harus mampu gali potensi pariwisata gaet wisatawan
Senin, 1 April 2024 7:48 Wib
Koperasi produsen kopi Indonesia didorong masuk PMO Kopi Nusantara
Sabtu, 30 Maret 2024 7:44 Wib
Smesco edukasi seni lukis untuk kemandirian seniman tuli
Selasa, 19 Maret 2024 5:38 Wib
Harus diperketat, penegakan hukum impor pakaian bekas
Sabtu, 24 Februari 2024 6:27 Wib
Perlu kembangkan diri, penyandang disabilitas produktif
Minggu, 3 Desember 2023 16:08 Wib