Wapres kunjungi destinasi wisata "Puri Mataram" Sleman

id Wapres,Puri mataram

Wapres kunjungi destinasi wisata "Puri Mataram" Sleman

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengunjungi destinasi wisata edukasi dan keluarga Puri Mataram yang terletak di Desa Tridadi, Kabupaten Sleman, Senin. (Foto Antara/Luqman Hakim)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengunjungi destinasi wisata edukasi dan keluarga Puri Mataram yang terletak di Desa Tridadi, Kabupaten Sleman, Senin.
       
Kalla bersama rombongan tiba di wahana wisata yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tridadi Makmur seusai menghadiri Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
         
Saat tiba di kompleks Puri Mataram, Wapres langsung disambut dengan alunan gamelan anak dari Sanggar Mekar Budaya, Padukuhan Drono, Desa Tridadi, Sleman.
         
Dengan didampingi Gubernur DIY Sri Sultan Hemngku Buwono X, Sekjen Kementerian Desa Anwar Sanusi, dan Bupati Sleman Sri Purnomo, Wapres berkeliling dan melihat-lihat berbagai wahana di destinasi wisata bernuansa alam yang mulai didirikan sejak Desember 2017 itu.
         
Sejumlah wahana yang tersedia di Puri Mataram di antaranya wahana Taman Bunga, Taman Kelinci, Taman Becak Air, serta Resto Ndelik yang menyajikan aneka penganan tradisional Yogyakarta.
         
Setelah berkeliling di area destinasi wisata  seluas 4,5 hektare itu, Wapres menikmati penganan tradisional berupa klepon, kacang jagung rebus dan teh hangat. 
       
Di Pendopo Puri Mataram, Wapres yang tidak mengagendakan sesi wawancara dengan awak media menuliskan pesan dan kesan kepada pengelola destinasi wisata itu di papan kanvas.
       
"Selamat untuk masyarakat desa Tridadi Makmur atas kemajuan dan fasilitas wisata yang merupakan inovasi yang menarik, dan memberi nilai ekonomi ke masyarakat luas," tulis Wapres.
       
Direktur BUMDes Tridadi Makmur Raden Agus Cholik senang dengan kunjungan Wapres. Menurut dia, Puri Mataram merupakan destinasi wisata yang ditujukan untuk menumbuhkan pendapatan masyarakat Desa Tridadi. 
     
Biaya pembangunannya, kata dia, menghabiskan dana mencapai Rp3,5 miliar yang berasal dari  dana desa, dana dari Gubernur DIY, serta dana iuran dari masyarakat Desa Tridadi.
       
Selain menjadi wahana wisata keluarga, menurut Agus, Puri Mataram juga diharapkan berperan mempromosikan Kebudayaan Mataram kepada wisatawan. Budaya Mataram di antaranya tercermin pada bangunan pendopo yang berbentuk joglo dan limasan, serta aneka penganan tradisional yang dijual.
         
"Di sini juga ada permainan Mataram tempo dulu seperti jemparingan. Untuk jajanan ada cenil, getuk, dan klepon," kata dia.