Warga blokir jalan Pripih-Mlangsen

id Blokir jalan

Warga blokir jalan Pripih-Mlangsen

Warga di Desa Karangwuluh, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memblokir jalan Pripih-Mlangsen (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo, (Antaranews Jogja) - Warga di Desa Karangwuluh, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memblokir Jalan Pripih-Mlangsen yang biasa dilalui armada pengangkut material tambang untuk proyek Bandara New Yogyakarta International Airport di wilayah ini.
     
Salah satu tokoh masyarakat Desa Karangwuluh Anang di Kulon Progo, Selasa, mengatakan Jalan Pripih-Mlangsen ditutup pada Senin (7/1), pukul  21.00 WIB karena kondisinya tidak layak dilewati.
     
"Sejak tiga minggu terakhir, jalan Pripih-Mlangsen rusak parah. Kubangannya hingga mencapai 50 centimeter. Pihak penambang, PT PP dan PT PP tidak ada yang mau bertanggung jawab atas kerusakan jalan," kata Anang.
     
Ia mengatakan pihak penambang yang armadanya lewat jalan Pripih-Mlangsen saling lempar tanggung jawab. Misalnya, salah satu penambang bertangung jawab, tapi tidak diikuti penambang lainnya. Sehingga, penambang yang sudah bertanggung jawab, ikut-ikutan tidak mau memperbaiki jalan yang rusak.
     
Anang mengatakan kasus ini pernah dibahas di Balai Desa Palihan, Kantor Kecamatan Temon, Kantor DPUPKP, dan terakhir di DPRD Kulon Progo. Namun tidak membuahkan hasil. Penambang seakan meremehkan tuntutan warga.
     "Kami minta jalan Pripih-Mlangsen diperbaiki atau diurug supaya tidak berkubang. Kami tidak menuntut sempurna, dan bukan kami ingin tampil. Kami berharap penambang tanggung jawab," katanya.
    Ia mengaku sebelumnya mendapat saran Ketua DPRD Kulon Progo Akhid, kalau jalan tidak layak dilewati maka ditutup. Sopir yang jauh juga setuju menurutnya.
     "Jalan akan ditutup sampai jalan yang berkubang diperbaiki," katanya.
    Semenjak kerusakan jalan dan dilewati tambang usaha saya turun drastis tidak pernah buka. Sehari bisa dapat Rp700 ribu sampai Rp800 ribu. Saat ini mencapai jumlah itu sulit. 
     "Sekarang mendapat penghasilan Rp100 ribu saja sudah sedang. Kami kadang tutup, tidak membuka bengkel dan tempat cucian motor dan mobil," katanya.
     Sementara itu, salah satu warga Pripih Suhandi mengatakan aebenarnya lalu lintas tambang jadi tambah ramai. Selain itu ada juga polusi udara.
     Namun dia menganggap penutupan jalan kurang bagus. Harapan saya segera dibuka. namun dengan catatan. Ini jalan merupakan jalan kabupaten sehingga harus diperbaiki," katanya. ***1***