DIY optimalkan tiga trase pendukung bandara NYIA

id NYIA

DIY optimalkan tiga trase pendukung bandara NYIA

Gubernur DIY Sri Sultan HB X meninjau perkembangunan Bandara NYIA di Kabupaten Kulon Progo untuk memastikan dapat beroperasi pada awal April 2019. Sultan meminta ada gerai UMKM untuk memasarkan produk lokal DIY (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo, (ANTARA News Jogja) - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta akan mengoptimalkan tiga trase pendukung moda transportasi menuju Bandara "New Yogyakarta International Airport.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Energi dan Sumber Daya Mineral (DPUPESDM) DIY Hananto Hadi Purnomo di Kulon Progo, Minggu, mengatakan tiga trase pendukung Bandara Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA), yakni jalan nasional Yogyakarta-Purworejo, Jalur Jalan Lingkar Selatan (JJLS), dan kereta api dari Stasiun Tugu sampai Stasiun Wojo.

"Kami akan mantapkan jalur yang sudah ada, tinggal melakukan rekayasa lalu lintas supaya arus kendaraan ke Bandara NYIA berjalan lancar," kata Hananto.

Ia mengatakan sejak dua tahun terakhir, Pemda DIY telah melakukan pelebaran jalan Yogyakarta-Purworejo dan menyelesaikan pembanguan JLLS yang menghubungkan bandara di Kulon Progo-Bantul-Gunung Kidul. JJLS ini melintasi objek wisata sehingga dengan adanya bandara ini diharapkan mendongkrak pertumbuhan pariwisata di DIY.

Saat ini, lanjut Hananto, proses pembebasan lahan pelebaran jalan nasional dan pembangunan JJLS sedang berjalan, studi kelayakan dan rencana detail teknis pelaksanaan juga sudah ada. Pada tahap awal ini, DPUESDM DIY mengoptimalkan lahan jalan nasional yang bisa dilebarkan.

"Lahan yang ada masih bisa bisa dilebarkan, memang masih titik-titik tertentu yang hanya bisa dilebarkan," katanya.

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan, pemkab mengusulkan Stasiun Kedundang menjadi stasiun kerta api pendukung Bandara NYIA. Artinya orang-orang yang menggunakan jasa pesawat, transitnya di Stasiun Kedundang.

Kalau Kendundang menjadi stasiun, maka penumpang pesawat dari Purwokerto ke Kedundang dari Yogyakarta ke Kedundang, kemudian dari Statiun Kedundang baru ke bandara.

Saat ini, pemkab sudah mendapat perintah untuk membantu menyediakan tanah sekitar 150 hektare untuk keperluan kereta. Hal ini akan diperjelas sehingga pengembangan Kedundang menjadi stasiun segera terealisasi.

"Kami berharap Kendungan menjadi pusat keramaian baru sebagai dampak ikutan adanya bandara," kata Hasto.