Kulon Progo tumbuhkan iklim usaha industri kepariwisataan

id industri kepariwisataan

Kulon Progo tumbuhkan iklim usaha industri kepariwisataan

Kebun Teh Nglinggo Kabupaten Kulon Progo, DIY. (Foto Antara/Sutarmi)

   Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, berupaya menumbuhkan iklim usaha yang kondusif untuk pengembangan industri kepariwisataan yang ada di wilayah ini, sehingga mampu menggerakan ekonomi masyarakat.
   "Kami melakukan pembinaan dan pendampingan usaha kepariwisataan seperti bimbingan teknologi, monitoring, sosialisasi dan fasilitasi pengembangan usaha," kata Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Niken Probo Laras di Kulon Progo, Sabtu.
    Ia mengatakan Dispar juga menggencarkan promosi kepariwisataan, sehingga mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, khususnya mancanegara supaya berdampak pada peningkatan penerimaan devisa negara. Untuk mendukung itu, Dispar melakukan peningkatan kapasitas dan kualitas pekerja lokal yang mengelola pariwisata, sehingga mampu bersaing.
   "Kami memberikan motivasi dan dorongan kepada calon tenaga kerja potensial di bidang pariwisata agar memiliki kemampuan yang kuat untuk terjun di bidang pariwisata karena memiliki prospek yang sangat menjanjikan," katanya.
    Sementara itu, untuk meningkatkan indek daya saing kepariwisataan, lanjut Niken, Dispar Kulon Progo melakukan peningkatan daya saing SDM kepariwisataan melalui pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja sektor kepariwisataan. Kemudian, peningkatan infrastruktur kepariwisataan melalui pembangunan infrastruktur kepariwisataan baik yang dilaksanakan Dispar maupun intansi terkait lainnya, serta masyarakat yang menggunakan dana swadaya, APBD dan APBN.
   "Kami juga meningkatkan partisipasi masyarakat untuk bekerja di sektor pariwisata dan menumbuhkan iklim kepariwisataan yang kondusif, sehingga menarik minat para investor untuk berinvestasi di sektor kepariwisataan," katanya.
   Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengaku sejak 2016, Pemkab Kulon Progo meningkatkan pembangunan infrastruktur jalan menuju objek wisata di wilayah ini seperti jalan Bedah Menoreh yang menghubungkan Bandara NYIA ke Borobudur. Hal ini bertujuan supaya Kulon Progo tidak hanya menjadi penonton dengan adanya Bandara NYIA.
   Pada awal April 2019 ini, Bandara NYIA akan beroperasi untuk penerbangan internasional. Banyak wisatawan mancanegara yang akan berdatangan di Kulon Progo. 
   "Kami gencarkan pembangunan infrastruktur pariwisata dan meningkatkan profesionalitas pelaku pariwisata. Kalau kita tidak bisa  mengambil manfaat banyak dengan adanya Bandara NYIA, artinya pembangunan bisa dikatakan kurang berhasil," katanya.