Harga cabai di Sleman anjlok

id Cabai

Harga cabai di Sleman anjlok

Petani cabai (Foto Antara/Wahyu Putro)


Sleman (Antaranews Jogja) - Harga cabai di tingkat petani di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dalam beberapa minggu terakhir turun drastis atau anjlok sehingga petani mengalami kerugian.
     
"Harga cabai sudah anjlok dalam beberapa minggu terakhir. Saat ini harga untuk cabai rawit hanya sekitar Rp9.000 Rp10.000, kalau cabai keriting lebih parah yaitu Rp6.000 per kilogram," kata ," kata petani cabai warga Dusun Prigen, Widodomartani, Ngemplak, Sleman Abdul Basar (40) di Sleman, Rabu.
     
Menurut dia, sebelumnya harga cabai bisa menyentuh angka Rp40 ribu. Itu terjadi pada akhir 2018.
     
"Di beberapa daerah juga panen raya cabai jadi harganya tidak terkontrol," katanya.
     
Ia mengatakan, selain harga yang anjlok, petani juga dihadapkan pada kondisi cabai yang terserang penyakit patek.
     
"Kali ini hasilnya rugi, banyak patek harga anjlok," katanya.
     
Basar mengaku masih bersyukur masih ada pasar lelang cabai di Sleman yang bisa sedikit membantu, karena harga cabai bisa terkatrol hingga Rp2.000.
     
Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman Heru Saptono mengatakan akan segera membuka akses penjualan ke pasar tradisional agar cabai bisa terserap.
     
"Tentunya melalui pasar lelang cabai terlebih dahulu. Itu untuk mengendalikan harga cabai agar tidak terlalu anjlok," katanya.
     
Menurut dia, selama ini banyak tengkulak dari luar daerah yang mengambil cabai dari wilayah Sleman.
   
 "Ke depan kami coba buka akses dengan dipertemukan kepada pengelola pasar tradisional di enam pasar seperti Pasar Gamping, Pakem, Godean, Prambanan. Minggu depan akan kami pertemukan," katanya.
     
Sedangkan terkait hama patek yang menyerang tanaman cabai, Heru menyebutkan hal itu disebabkan oleh udara lembab. Apalagi saat ini intensitas hujan di Sleman juga sering.
     
"Solusi ada di pengendalian hama terpadu yang semakin kami intensifkan. Beberapa kali juga petani kami berikan pelatihan di Sekolah Lapang Cabai (SLC)," katanya.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024