Sleman menargetkan produksi beras 273 ribu ton 2019

id Produksi beras

Sleman menargetkan produksi beras 273 ribu ton 2019

Seorang petani di Kabupaten Sleman sedang memanen padi periode Maret 2019. (Foto Antara/Victorianus Sat Pranyoto)

Sleman (ANTARA) - Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menargetkan produksi beras di wilayah setempat sebanyak 273.000 ton pada 2019.

"Saat ini luas lahan sawah baku di Sleman mencapai 18.173 hektare, dengan rata-rata setiap daerah bisa menanam padi dalam setahun sebanyak 2,5 kali," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan DP3 Kabupaten Sleman Rofiq Andriyanto di Sleman, Jumat (5/4).

Menurut dia, dengan luas lahan sawah tersebut dan dengan dukungan cuaca yang baik pihaknya optimistis bisa mencapai target produksi beras 273.000 ton.

"Dengan jumlah tersebut, Sleman juga masih punya surplus beras di angka 80 ribu ton," katanya.

Ia mengatakan selama 2019, pihaknya menargetkan bisa mencapai luas tanam 45.500 hektare. Angka tersebut merupakan perkalian dari luas baku sawah yang ada dengan berapa kali masa tanam.

"Asumsinya yakni rata-rata tanam 2,5 hingga 3 kali tanam dikalikan luas lahan baku sawah 18.137 hektare hasilnya kami bulatkan jadi 45.500 hektare. Tapi sebelumnya bisa mencapai 48 ribu hektare," katanya.

Rofiq mengatakan, rata-rata panen di Sleman untuk satu hektare bisa mencapai 6 ton. Bahkan ada juga yang mencapai 9 ton lebih per hektare.

"Masa panen Maret-April ini menjadi yang terbesar. Karena air juga melimpah, hama juga sedikit jadi panen bisa banyak," katanya.

Ia mengatakan, target tersebut masih bisa direvisi karena tidak semua daerah di Sleman didukung dengan kondisi air yang cukup. Selain itu, juga harus memperhitungkan faktor "El Nino".

"Jika sudah ada 'el-nino', petani kami imbau untuk beralih ke tanaman yang tidak membutuhkan banyak air," katanya.

Selain itu, kata dia, ancaman juga tidak hanya karena faktor cuaca, tinggi angka alih fungsi lahan juga sangat mengancam keberlangsungan lahan pertanian.

"Di Sleman alih fungsi lahan per tahun rata-rata sebesar 100 hektare, ini juga mengkhawatirkan," katanya.
 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024