Perpustakaan Yogyakarta melakukan "stock opname" cek koleksi buku

id perpustakaan, koleksi buku

Perpustakaan Yogyakarta melakukan "stock opname" cek koleksi buku

Pejalan kaki berfoto dengan latar belakang spanduk Jogja Membaca yang disediakan oleh Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY pada acara Jogja Membaca di kawasan Titik Nol Kilometer, Yogyakarta, Minggu (22/12). Kegiatan Jogja Membaca tersebut dalam rangka membudayakan membaca. (ANTARA FOTO/Noveradika)

Yogyakarta (ANTARA) - Perpustakaan Kota Yogyakarta sedang melakukan “stock opname” untuk mengecek kondisi puluhan ribu koleksi buku yang dimiliki institusi tersebut sehingga sejumlah layanan terpaksa ditiadakan.

“Kami memohon maaf kepada para pemustaka. Untuk saat ini, perpustakaan meniadakan beberapa layanan, termasuk peminjaman buku. Kami hanya bisa melayani pengembalian buku atau baca di tempat saja,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko di Yogyakarta, Selasa.

“Stock opname” koleksi buku di perpustakaan tersebut sudah dilakukan sejak 6 Mei dan akan berakhir hingga 27 Mei. Kegiatan tersebut dilakukan di dua perpustakaan milik Pemerintah Kota Yogyakarta, yaitu di perpustakaan utama yang berada di Kotabaru serta Perpustakaan Alternatif Kota Yogyakarta (Pevita) di Jalan Mayjend Sutoyo.

Kegiatan “stock opname” rutin dilakukan Perspustakaan Kota Yogyakarta setiap tahun dan biasanya memanfaatkan momentum bulan puasa karena terjadi penurunan jumlah pengunjung.

“Untuk saat ini, jumlah pengunjung mengalami penurunan hingga 60 persen. Biasanya, pemustaka datang untuk mengembalikan buku atau mengakses wifi. Layanan wifi tetap kami berikan,” katanya.

Wahyu mengatakan, dari kegiatan “stock opname” tersebut, akan diketahui jumlah buku yang rusak dan perlu diperbaiki.

“Biasanya, buku mengalami kerusakan di sampul. Nanti, kami catat dan akan diperbaiki supaya pemustaka pun nyaman saat membacanya,” katanya yang menyebut tingkat kehilangan buku di dua perpustakaan di Kota Yogyakarta cukup kecil.

Wahyu menyebut, jika pemustaka menghilangkan buku yang dipinjam, maka mereka wajib mengganti dengan buku yang sama. “Sudah ada mekanismenya seperti itu, sehingga tingkat kehilangan buku cukup kecil,” katanya.

Setiap tahun, Perpustakaan Kota Yogyakarta menambah 2.000 eksemplar koleksi buku, bahkan menganggarkan dana untuk pengadaan buku setiap bulan agar koleksi yang dimiliki selalu baru dan tidak tertinggal.

“Pemustaka juga bisa mengusulkan judul buku yang diinginkan. Kami akan penuhi permintaan mereka dalam waktu sekitar 14 hari. Biasanya memang buku fiksi. Jika tidak ada kebijakan seperti ini, nanti perpustakaan bisa ditinggalkan,” katanya.

Selain tidak melayani peminjaman buku, layanan yang juga ditiadakan selama bulan puasa adalah layanan perpustakaan keliling. “Seluruh petugas kami fokuskan untuk melakukan ‘stock opname’,” katanya.

Seluruh kegiatan di perpustakaan Kota Yogyakarta akan kembali aktif pada 10 Juni pukul 09.00 WIB. “Usai Lebaran dan cuti bersama, dua perpustakaan di Kota Yogyakarta akan kembali aktif mulai 10 Juni. Semua layanan bisa kembali diakses selama 20 jam sehari,” katanya. (*)
Baca juga: Keraton Yogyakarta siapkan perpustakaan digital khusus naskah kuno

Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024