Gunung Kidul (ANTARA) - Ikatan Keluarga Gunung Kidul mengharapkan anak muda di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak merantau, tapi membuka lapangan pekerjaan sendiri dengan memanfaatkan perkembangan pariwisata yang pesat.
Ketua Umum Ikatan Keluarga Gunung Kidul (IKG) Eddy Sukirman di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan pariwisata di Gunung Kidul meningkat pesat dan iklim investasi bagus.
"Kami berharap anak muda tidak usah merantau, tetapi membuka lapangan pekerjaan dengan memanfaatkan kemudahan yang ada saat ini, ataupun bekerja di berbagai sektor yang ada. Jakarta sudah sumpek. Penduduknya saja sudah puluhan juta. Saya saja ingin kembali ke sini. Sudah penat rasanya tinggal di kota besar," katanya.
Eddy mengatakan, ikatan kuat dengan tanah kelahiran sampai saat ini terus terjalin. Terbukti saat terjadi bencana banjir, warga di perantauan memberikan sumbangan mencapai ratusan juta rupiah untuk membangun infrastruktur dan memberi bantuan logistik pascabencana.
"Ikatan warga Gunung Kidul di perantauan baik sekali. Sampai anak cucu warga Gunung Kidul yang lahir di luar Gunung Kidul masih mau mengaku warga asli sini," katanya.
Salah seorang warga Gunung Kidul yang merantau ke Jakarta, Markus Rukma Prasetyo Hadi (34) mengakui peluang pekerjaan di ibu kota membuatnya memilih menetap di sana dan belum berpikir untuk pulang ke desanya di Desa Ngunut, Kecamatan Playen.
Meski diakuinya, banyak tawaran bekerja atau membuka usaha di kampung halaman, tetapi kondisi perekonomian di Jakarta lebih baik, dibandingkan di Gunung Kldul.
Dia berharap Gunung Kidul berbenah sehingga bisa menyejahterakan masyarakatnya. Apalagi pariwisata yang selama ini menjadi andalan belum bisa dinikmati seluruh masyarakat.
"Yang saya lihat wisatawan belum menginap ya, hanya sehari lalu pulang. Kalau menginap kan bisa membuka warung makan, atau usaha yang lain," katanya.
Sementara itu, Bupati Gunung Kidul Badingah mengatakan tidak bisa mencegah warganya untuk merantau pascalebaran. Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul sedang berkembang cukup pesat. Masyarakat bisa memanfaatkan potensi masing-masing baik individu maupun daerahnya.
"Dengan potensi ini masyarakat tidak perlu merantau untuk mendapatkan penghasilan," katanya.
Adapun diantaranya membuat kerajinan, makanan tradisional ataupun menjadi bagian dari obyek tujuan pariwisata.
"Sebetulnya masyarakat tidak perlu ke jakarta kalau memiliki kemampuan dengan memanfaatkan perkembangan pariwisata," ujarnya.
Baca juga: Wabup mengharapkan momen Lebaran berdampak peningkatan pariwisata Bantul
Berita Lainnya
Dampak Gunung Ruang, Sulut, erupsi, kunjungan wisata ke Desa Pumpente-Laingpatuhe ditutup
Jumat, 26 April 2024 7:56 Wib
Gunung Semeru, Lumajang, Jatim, erupsi empat kali
Kamis, 25 April 2024 11:18 Wib
Warga diminta patuhi radius bahaya 4 km Gunung Ruang, Sulut,
Kamis, 25 April 2024 9:15 Wib
3.614 rumah warga rusak dampak erupsi Gunung Ruang, Sulut
Kamis, 25 April 2024 5:58 Wib
Ini penjelasan terkait mobil pribadi masuk kawasan wisata Bromo
Selasa, 23 April 2024 17:45 Wib
Alarm bencana bakal dipasang di Gunung Semeru, Lumajang, Jatim
Selasa, 23 April 2024 5:06 Wib
Masih mengandung gas belerang, udara sekitar Gunung Ruang, Sulut
Senin, 22 April 2024 20:55 Wib
Erupsi Gunung Ruang, Sulut, rusakkan 3.614 rumah-fasilitas publik
Senin, 22 April 2024 18:04 Wib