Hilman Tisnawan resmi dikukuhkan sebagai Kepala Kantor Perwakilan BI DIY

Yogyakarta (ANTARA) - Hilman Tisnawan resmi dikukuhkan sebagai Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta menggantikan Budi Hanoto yang kini menjabat sebagai Kepala Departemen Pengembangan Usaha Kecil Menengah dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia.

Pengukuhan Hilman Tisnawan dan Budi Hanoto atas jabatan barunya dilakukan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo di Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) DIY, Kamis.

"Saya mengucapkan selamat atas pengukuhan Kepala Perwakilan BI DIY. Tentu dengan harapan kerja sama antara BI DIY dan Pemda DIY bisa terus terjalin," kata Wakil Gubernur KGPAA Paku Alam X saat membacakan sambutan Gubernur DIY dalam Upacara Pengukuhan Kepala Perwakilan BI DIY.

Menurut Paku Alam, sinergi dan koordinasi antarpemangku kepentingan termasuk Pemda DIY dan BI DIY harus terus diperkuat. Hal itu, kata dia, akan menjadi kunci untuk memperkuat ketahanan dan mendorong momentum pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

"BI mengemban tugas mulia karena menyangkut hajat hidup sebuah bangsa. Kami berharap dapat berkolaborasi dengan BI dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat DIY," kata Paku Alam.

Ia mengatakan berasarkan konsep Pembangunan Berkelanjutan Pentahelix sebagai respon atas SDGs, yang menjadi kesepakatan dunia global, kerja sama lintas sektor antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, masyarakat/komunitas, dan media, akan meningkatkan efektivitas kinerja Bank Indonesia.

"Untuk itu, kami pun mengharapkan masukan-masukan dari BI dalam upaya pembangunan dan tata laksana perekonomian daerah, agar hasil pembangunan dapat dirasakan dan memberikan manfaat untuk masyarakat," dia.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo berharap Pemda, Perbankan serta dunia usaha di DIY bisa memberikan dukungan dan sinergi kepada Kepala Kantor Perwakilan BI DIY yang baru yakni Hilman Tisnawan yang sebelumnya menjabat Kepala Grup Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumatera Utara.

Menurur Perry, pertumbuhan ekonomi DIY yang saat ini tengah tumbuh dengan pesat, terjadi karena salah satunya bersumber dari infrastruktur pembangunan YIA. Untuk itu, ke depannya dibutuhkan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru, contohnya dari pengembangan UMKM.

"Dan ini sudah kami buktikan. Dari 898 UMKM binaan BI, 91 di antaranya sudah bisa ekspor hingga nilai Rp1,4 triliun dalam satu tahun terakhir, serta 395 UMKM sudah 'go digital'. Program seperti ini tentu bisa mengangkat kesejahteraan masyarakat," kata dia.

Baca juga: BI mendorong Pemda DIY tumbuhkan sumber ekonomi baru