Yogyakarta (ANTARA) - Ribuan warga Yogyakarta dan sekitarnya berebut gunungan Grebeg Besar yang dikeluarkan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat di Halaman Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, Senin.
Dalam acara yang bersamaan dengan perayaan Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriah itu, tujuh gunungan hasil bumi yang terdiri atas gunungan kakung, puteri, gepak, darat, pawuhan dan dua gunungan jaler diarak ratusan prajurit dari Siti Hinggil Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Lima di antaranya diarak menuju Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, sedangkan dua gunungan lainnya menuju Kantor Kepatihan dan Puro Pakualaman.
Gunungan-gunungan tersebut dikawal oleh sepuluh bregada prajurit Keraton Yogyakarta yakni Bregada Wirabraja, Dhaeng, Patangpuluh, Jagakarya, Prawirotama, Nyutra, Ketanggung, Mantrijero, Surakarsa, dan Bugis.
Bregada Surakarsa mengawal lima gunungan hingga tiba di Masjid Gedhe, sedangkan Bregada Bugis mengawal Gunungan Kakung hingga tiba di Kepatihan. Delapan bregada lainnya akan membentuk pagar betis dari sisi utara ke selatan pada bagian tengah Alun-alun Utara.
Untuk Gunungan Kakung yang dibawa ke Puro Pakualaman dikawal oleh Bregada Pakualaman yakni Dragunder dan Plangkir. Juga diiringi pasukan gajah dari Kebun Binatang Gembira Loka.
"Pelaksanaan Grebeg Besar ini mengacu pada perhitungan Kalender Jawa Sultan Agungan," kata Penghageng Tepas Tandha Yekti Keraton Yogyakarta Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu.
Menurut Hayu, Hajad Dalem Grebeg digelar tiga kali dalam setahun yakni Grebeg Mulud, Grebeg Syawal, dan Grebeg Besar. Grebeg Maulud digelar pada 12 Rabiul Awal (Maulud) untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Grebeg Syawal digelar pada tanggal 1 Syawal untuk menandai berakhirnya bulan puasa, dan Grebeg Besar dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijah (Besar) untuk memperingati Hari Raya Idul Adha.
Sebelum pelaksanaan Grebeg Besar, terlebih dahulu digelar Hajad Dalem Numplak Wajik dan Gladhi Resik Prajurit. Numplak Wajik diselenggarakan pada tiga hari sebelum Grebeg Besar yakni Jumat (9/8) pukul 15.30 di area Pelataran Kemagangan Keraton Yogyakarta.
"Inti dari prosesi ini adalah menumpahkan wajik di badan bakal calon gunungan putri. Saat prosesi berlangsung, akan diiringi dengan dengan irama gejog lesung dari Abdi Dalem Keparak," kata Hayu.
Berita Lainnya
Gunungan oleh-oleh khas Yogyakarta setinggi 11 meter di Malioboro pecahkan Rekor MURI
Selasa, 5 Maret 2024 18:19 Wib
Ratusan warga berebut gunungan Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta
Kamis, 28 September 2023 14:13 Wib
Sejumlah warga berebut Gunungan Prokes di Teras Malioboro 1
Selasa, 11 Oktober 2022 13:04 Wib
Keraton Yogyakarta tiadakan arak-arakan gunungan Grebeg Besar 2021
Selasa, 20 Juli 2021 11:44 Wib
Keraton Yogyakarta membagikan ubarampe gunungan pada Hari Raya Idul Adha
Jumat, 31 Juli 2020 13:00 Wib
Keraton Yogyakarta membagikan 2.700 tangkai rengginang
Minggu, 24 Mei 2020 15:45 Wib
Keraton Yogyakarta meniadakan tradisi Grebeg Syawal cegah penularan COVID-19
Selasa, 19 Mei 2020 16:32 Wib
Tujuh buah gunungan Grebeg Maulud diarak dari Keraton Yogyakarta
Minggu, 10 November 2019 18:01 Wib