Sleman (ANTARA) - Sebanyak 20 pengusaha di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) menyatakan mendukung Pemerintah Kabupaten Sleman sebagai kabupaten layak anak.
Dukungan tersebut disampaikan APSAI Sleman bersamaan dengan pengukuhan pengurus periode 2019-2022 di Sleman, Selasa.
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Sleman Purwatno Widodo mengatakan pengukuhan ini juga merupakan bentuk komitmen Pemkab Sleman terhadap upaya untuk mewujudkan Sleman sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA).
"Diharapkan dengan dikukuhkannya pengurus APSAI Kabupaten Sleman ini dapat menjadi amunisi dan motivasi baru dalam rangka meningkatkan kualitas serta predikat KLA di Kabupaten Sleman," katanya.
Menurut dia, APSAI Kabupaten Sleman saat ini seluruhnya diisi oleh para pengusaha lokal Sleman yang memiliki niat untuk bersama-sama peduli terhadap masa depan dan hak-hak anak.
"Pemerintah Kabupaten Sleman tidak bisa sendirian untuk menjadikan wilayah ini menjadi daerah layak anak," katanya.
Ketua APSAI Pusat Luhur Budiarso mengatakan bahwa organisasi ini merupakan bentuk keterpanggilan para pengusaha untuk peduli terhadap anak.
"APSAI ialah wadah sinergi dan percepatan upaya perlindungan anak, serta untuk memastikan peran serta sektor swasta di Indonesia," katanya.
Menurut dia, sektor swasta memiliki peran strategis untuk menjadi mitra pemerintah, yang bersama anggota masyarakat dan berbagai instansi berbasis komunitas lainnya.
"Ada tiga peran dunia usaha yang mewujudkan KLA, kita biasa menyebutnya 3 P, yaitu melalui Policy, Product, dan Program," katanya.
Ia juga mengatakan bahwa hingga saat ini telah ada 640 pengusaha dari seluruh Indonesia yang bergabung dalam APSAI.
Adapun ketua APSAI Kabupaten Sleman periode 2019-2022 yang dikukuhkan Ketua APSAI Pusat dalam kesempatan kali ini adalah Hermelien Yusuf.
Setelah pengukuhan pengurus kemudian dilanjutkan dengan penandatangan Deklarasi APSSI Kabupaten Sleman yang berisi empat hal, yakni berperan dalam pemenuhan hak dasar anak, tidak mempekerjakan anak di perusahaan, menghasilkan produk yang ramah anak, dan mendukung terwujudnya KLA.
Dalam acara ini juga dibagikan bantuan dana pendidikan. Diantaranya beasiswa dari PT Mirota KSM untuk 20 anak Sekolah Dasar. Masing-masing anak mendapatkan bentuan sebesar Rp500.000 selama satu tahun.
Bantuan serupa juga diberikan oleh PT Primissa. Sedangkan PT ASA memberikan bantuan untuk 10 anak Sekolah Menengah Pertama (SPM) sebesar Rp750.000 untuk satu tahun.
Acara deklarasi ini juga dihadiri oleh Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Dra Leny Nurhayanti Rosalin, M.Sc.
Pada acara tersebut ia berkesempatan untuk memaparkan materi terkait upaya yang perlu dilakukan dunia usaha dan masyarakat pada umumnya agar KLA dapat terwujud.
Berita Lainnya
Bupati Sleman meminta perangkat bersinergi bangun pemerintahan sehat
Kamis, 25 April 2024 14:18 Wib
Bawaslu Sleman awasi ketat netralitas ASN pada Pilkada 2024
Kamis, 25 April 2024 12:33 Wib
Liga 1: Persik seri kontra PSS Sleman
Kamis, 25 April 2024 6:23 Wib
Liga 1: Persita Tangerang berlaga habis-habisan
Rabu, 24 April 2024 19:19 Wib
Bupati Sleman tegaskan pembangunan pertanian menjadi prioritas utama
Rabu, 24 April 2024 15:29 Wib
KPU Sleman membuka penerimaan dukungan calon perseorangan Pilkada 2024
Rabu, 24 April 2024 15:03 Wib
Sleman menggelar lomba Kalurahan Inovatif untuk tingkatkan kesejahteraan
Selasa, 23 April 2024 18:33 Wib
Produksi ikan konsumsi di Sleman capai 55.045 ton
Selasa, 23 April 2024 15:12 Wib