Kulon Progo (ANTARA) - Ketua Fraksi PKS DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Hamam Cahyadi menilai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022 tidak progresif dan tidak relevan dengan pertumbuhan pembangunan di wilayah itu.
Hamam Cahyadi di Kulon Progo, Selasa, mengatakan angka-angka indikator kinerja yang ditargetkan dalam RPJMD 2017-2020 sudah tercapai dengan mudah dalam waktu dua tahun terakhir.
"Untuk itu, kami mendesak dalam review RPJMD 2017-2020, Pemkab Kulon Progo memasang target baru yang realistis dan progresif atau progresif realistis," kata Hamam.
Ia mengatakan isu-isu strategis di Kulon Progo ini cukup banyak, mulai dari pembangunan bandara, bedah menoreh, kawasan aerotropolis, aerocity, kota Wates baru, pembangunan tol, jalur jalan lintas selatan (JJLS), kemudian infrastruktur lain yang membutuhkan tata ruang yang besar. Hal ini akan berdampak pada indikator target RPJMD 2017-2022 yang dilalukan oleh organisasi perangkat daerah (OPD).
"Dengan isu strategis yang banyak berkembang dalam beberapa tahun ini, maka target indikator kinerja harus ditingkatkan lebih progresif dan realistis, sehingga menjadi harapan baru masyarakat Kulon Progo," katanya.
Menurut Hamam, hasil review RPJMD 2017-2020 baru, masyarakat Kulon Progo bisa melihat program pembangunan yang nyata.
"Misalnya, dengan pembangunan tol, kita mau dapat apa? Pembangunan wilayah baru atau dengan adanya pembangunan tol justru membelah Kulon Progo yang berdampak pada perekonomian yang rendah," katanya.
Ia mengatakan hal yang perlu ditekankan dalam review RPJMD 2017-2020 adalah target pendapatan asli daerah. Mestinya, dengan beroperasinya Bandara Internasional Yogyakarta secara penuh pada 2020 dan diikuti dengan pembangunan tol dan percepatan pembangunan lain, maka pendapatan asli daerah harus dinaikkan.
Pendapatan PAD Kulon Progo harus naik minimal 20 persen setiap tahun. Saat ini, PAD Kulon Progo masih berkisar pada angka Rp230 miliar, mestinya 2020, PAD Kulon Progo seharusnya di atas Rp300 miliar.
"Ini namanya progresif. Artinya pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta yang ada di Kulon Progo mampu mendongkrak PAD secara nyata, dan diharapkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Selain itu, review target indikator RPJMD 2017-2020 dapat meningkatkan kinerja OPD. Mungkin, saat ini, OPD stagnan dalam menangkap peluang pembangunan yang ada.
"OPD diharapkan terpancing dalam meningkatkan kinerja," katanya.
Hal yang sama diungkapkan oleh anggota Fraksi PKS DPRD Kulon Progo Jeni mengharapkan OPD meningkatkan kinerja secara optimal.
"Review RPJMD 2017-2020 perlu adanya gebrakan OPD meningkatkan kinerja dan inovasi yang kuat," katanya.
Berita Lainnya
Doping, Juara Tokyo Marathon 2017 diskors 8 tahun
Rabu, 14 Februari 2024 20:54 Wib
125 hoaks ditemukan selama Pilpres 2019
Kamis, 4 Mei 2023 5:54 Wib
Perjanjian Prabowo-Anies-Sandiaga masih berlaku
Selasa, 31 Januari 2023 6:51 Wib
Wafat, anggota KPU RI 2017-2022 Viryan Aziz
Sabtu, 21 Mei 2022 9:00 Wib
Bupati Kulon Progo mengaku belum berhasil menurunkan angka kemiskinan
Kamis, 7 April 2022 18:08 Wib
Klasemen Liga Inggris: pertama kali sejak 2017, MU buka musim di puncak
Senin, 16 Agustus 2021 5:16 Wib
DPRD Kulon Progo memiliki "PR" sukseskan RPJMD 2017-2022
Senin, 18 Januari 2021 16:43 Wib
DPRD minta Bupati Kulon Progo buat "legal standing" pengelolaan YIA
Rabu, 16 Desember 2020 16:27 Wib