Kulon Progo menargetkan cetak sawah baru seluas 50 hektare

id Cetak sawah baru

Kulon Progo menargetkan cetak sawah baru seluas 50 hektare

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo meningkatkan indeks tanam untuk meningkatkan produksi padi. (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, 2020, menargetkan cetak sawah baru seluas 50 hektare sebagai pengganti alih fungsi lahan akibat pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta dan kawasan aerotropolis.

Alih fungsi lahan di Kulon Progo mengalami peningkatan semenjak dibangunnya Bandara Internasional Yogyakarta, pada 2016 hanya 16 hektare, pada 2017, melonjak hingga 243 hektare.

"Rencananya, cetak sawah baru tahun ini dipusatkan di Kecamatan Pengasih dan Samigaluh di tujuh kelompok tani," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Kulon Progo Tri Hidayatun di Kulon Progo, Selasa.

Ia mengatakan masing-masing kelompok tani akan mencetao sawah baru antara tiga hektare dan maksimal 12 hektare. Pengelolaan lahan mulai dari pembukaan lahan sampai proses produksi dilakukan secara mandiri oleh klomtan terpilih dengan dibantu dana dari pemerintah.

"Kelompok tani yang sudah mencetak sawah baru, diberi pendampingan dan pengawasan. Kami juga memberikan sarana produksi dan bantuan pupuk agar sawah yang sudah tercetak tetap terawat dan bisa terus memproduksi tanaman pangan," katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugroho mengatakan pihaknya mentargetkan cetak sawah baru seluas 350 hektare, sekarang sudah mencapai 135 hektare. Pada 2019, luas lahan cetak sawah baru sudah mencapai 175 hektare.

Pada 2019 ini, pihaknya mencetak sawah baru seluas 40 hektare di Kecamatan Nanggulan, Kalibawang dan Samigaluh.Sawah baru itu dikelola oleh empat kelompok tani, yaitu Kelompok Tani Danurejo, Dusun Brangkal Desa Banyuroto, Kecamatan Nanggulan, 13 hektare; Maju Tresno, Dusun Tanggulangin, Desa Tanjungharjo, Kecamatan Nanggulan, seluas 8 hektare; P3A Tirto Rahayu, Dusun Promasan, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang, 13 ha dan Kelompok Tani Sidodadi, Dusun Ngaran 2, Desa Banjarsari, Kecamatan Samigaluh 6 hektare.

"Program cetak sawah baru untuk meningkatkan produksi tanaman dan sebagai upaya mengganti lahan sawah yang berkurang akibat alih fungsi lahan," katanya.