Yogyakarta (ANTARA) - Peneliti Institute of International Studies (IIS) Universitas Gadjah Mada Indrawan Jatmika mengatakan Indonesia perlu mencari alternatif pasar pariwisata selain China untuk meminimalisasi dampak perekonomian akibat wabah Virus Corona jenis baru (2019-nCoV).
"Karena terjadinya Virus Corona ini ya mau tidak mau Indonesia harus mencari pasar lain," kata Indrawan di Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu.
Di sektor industri pariwisata, menurut dia, Indonesia sangat mengharapkan turis dari China. Namun demikian, untuk saat ini hal itu tidak lagi bisa menjadi sandaran karena pergerakan manusia antarnegara, khususnya dari dan ke China akan dibatasi.
"Industri pariwisata ini memang menjadi industri yang paling terdampak karena pergerakan manusia sangat dibatasi supaya virus tidak semakin berkembang," kata dia.
Selain aspek pariwisata, menurut dia, Indonesia juga perlu mencari subtitusi produk yang selama ini dihasilkan oleh China dan kini terhambat akibat virus yang diduga muncul pertama kali di daerah Wuhan itu.
Menurut Indrawan, kondisi tersebut akan berdampak terhadap perekonomian hingga persoalan virus itu berakhir.
"Kalau merujuk virus SARS yang terjadi pada awal 2000-an, mereka bisa menyetop selama enam bulan. Paling tidak setahun setelah itu orang akan lupa lagi," kata dia.
Ia menambahkan dalam perspektif ilmu Hubungan Internasional (HI) interdependensi atau saling ketergantungan antarnegara adalah kunci.
"Ketika ketergantungan itu memang sangat tinggi, terutama China, sebagai negara produsen dunia serta pemain global, maka mau tidak mau orang akan kembali lagi karena sama-sama saling membutuhkan," kata Indrawan.
Berita Lainnya
Iuran pariwisata di Indonesia jadi beban tambahan bagi maskapai penerbangan
Jumat, 26 April 2024 9:06 Wib
Dampak Gunung Ruang, Sulut, erupsi, kunjungan wisata ke Desa Pumpente-Laingpatuhe ditutup
Jumat, 26 April 2024 7:56 Wib
Pariwisata-ekraf mampu jadi pelopor kesetaraan gender di Indonesia
Rabu, 24 April 2024 5:07 Wib
37.841 wisatawan banjiri Kepulauan Seribu
Selasa, 23 April 2024 0:27 Wib
Wisman di Buleleng, Bali, gemar belajar menari Bali
Senin, 22 April 2024 14:39 Wib
Menparekraf: Pariwisata pascaerupsi Gunung Ruang, Sulut, dipulihkan
Minggu, 21 April 2024 10:50 Wib
WWF ke-10 di Bali memberi manfaat ekonomi UMKM-pariwisata
Minggu, 21 April 2024 1:08 Wib
Strategi perlu ditingkatkan dongkrak kunjungan wisatawan ke RI
Sabtu, 20 April 2024 15:07 Wib