Kulon Progo bangkitkan pertanian dongkrak ekonomi warga saat pandemi

id Kulon Progo

Kulon Progo bangkitkan pertanian dongkrak ekonomi warga saat pandemi

Bupati Kulon Progo Sutedjo. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, membangkitkan sektor pertanian untuk mendongkrak perekonomian masyarakat pada masa pandemi COVID-19.

Bupati Kulon Progo Sutedjo di Kulon Progo, Selasa, mengatakan sektor pertanian mendominasi produk domestik regional bruto (PDRB) lebih dari 20 persen, sehingga sektor pertanian akan mendapat perhatian khusus dalam masa pandemi COVID-19, khususnya dalam rangka mendongkrak perekonomian masyarakat melalui sektor pertanian.

"Tulang punggung perekonomian di Kulon Progo masih ditopang dari sektor pertanian, karena masyarakat masih agraris. Kegiatan pertanian dalam arti luas mulai dari tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan perkebunan akan diberdayakan dari hulu sampai hilir," kata Sutedjo.

Ia mengatakan, pihaknya akan meminta Dinas Pertanian dan Pangan untuk membuat program percepatan pengembangan sektor pertanian menuju industri pertanian. Pada masa era saat ini, sektor pertanian harus menjadi penggerak perekonomian warga.

Saat ini, produk unggulan sektor pertanian di Kulon Progo adalah padi, cabai, bawang merah, kopi, semangka hingga melon. Produk pertanian di Kulon Progo, khususnya cabai mampu menembus pasar nasional.

"Ke depan, pertanian di Kulon Progo harus mampu meningkatkan pendapatan masyarakat, dengan pemberdayaan potensi dan produksi pertanian dari hulu sampai hilir. Ini menjadi tugas bersama," katanya.

Selain sektor pertanian, lanjut Sutedjo, sektor jasa juga mulai tumbuh pesat di Kabupaten Kulon Progo pada masa pandemi COVID-19 ini, karena beroperasinya Bandara Internasional Yogyakarta.

"Pertumbuhan sektor jasa ini memang belum besar, namun sudah cukup bagus untuk menggerakan perekonomian masyarakay di masa pandemi COVID-19," katanya.

Terkait potensi penambahan angka kemiskinan di Kulon Progo, Sutedjo belum dapat memastikannya karena yang mengeluarkan angka adalah Badan Pusat Statistik (BPS). Saat ini, angka kemiskinan di Kulon Progo sekitar 17,34 persen. Ia berharap angka kemiskinan di Kulon Progo tidak bertambah.

"Untuk itu, kami akan berupaya mendongkrak pendapatan masyarakat dengan mengoptimalkan potensi lokal sebagai pendapatan masyarakat. Selain itu, pemkab berusaha meningkatkan daya beli masyarakat pada masa pandemi COVID-19 ini," katanya.

Wakil Bupati Kulon Progo Fajar Gegana mengatakan jumlah total pasien positif di Kulon Progo sampai hari ini sebanyak 57 kasus. Semoga tidak ada penambahan kembali.

"Kami mengimbau kepada masyarakat menggunakan masker dan selalu mematuhi protokol kesehatan," katanya.