Satgas Yogyakarta sebut muncul satu klaster baru penularan COVID-19

id klaster,penularan,covid-19,warung soto

Satgas Yogyakarta sebut muncul satu klaster baru penularan COVID-19

Dokumentasi - Pekerja menyiapkan ruang isolasi di Asrama Haji Yogyakarta, Mlati, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (6/4/2020). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/hp. (.)

Yogyakarta (ANTARA) - Setelah ditemukan setidaknya 10 pasien terkonfirmasi positif COVID-19 dari salah satu warung soto Lamongan di depan XT-Square, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta menyatakan muncul klaster baru penularan virus corona yang harus segera ditangani supaya tidak semakin meluas.

“Warung soto tersebut sudah menjadi klaster baru di Yogyakarta. Perlu segera dilakukan blocking dan tracing sebagai upaya pencegahan agar kasus tidak semakin meluas,” kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, pada Sabtu (29/8), sudah ada total 10 kasus terkonfirmasi positif dari warung soto tersebut, yaitu pemilik dan keluarganya serta karyawan di warung tersebut.

Oleh karena itu, Heroe pun meminta agar konsumen yang membeli makan di warung tersebut sepanjang Agustus untuk segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

“Ini sebagai upaya blocking supaya kasus tidak menyebar. Setelah melakukan pemeriksaan, maka konsumen tersebut akan tahu apakah mereka cukup melakukan isolasi mandiri atau perlu mendapat perawatan lebih lanjut,” katanya.

Jika tidak menunjukkan gejala sakit, maka konsumen akan melakukan isolasi mandiri dengan berbagai ketentuan yang harus dipatuhi secara disiplin, yaitu selalu memakai masker, tidak diperbolehkan keluar rumah, membatasi sentuhan dengan barang-barang. Isolasi dilakukan selama 14 hari.

Temuan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di warung soto tersebut bermula saat pemilik dinyatakan positif setelah sebelumnya mengalami sejumlah gejala, seperti demam. Usai memeriksakan diri ke layanan kesehatan dan melakukan uji swab, pemilik dinyatakan terkonfirmasi positif.

Atas temuan tersebut, warung soto kemudian menutup usahanya dan dilakukan disinfeksi dilanjutkan proses tracing dan uji swab ke setidaknya 19 anggota keluarga dan karyawan.

Untuk bisa kembali membuka usahanya, warung soto tersebut perlu menunggu assessment dan verifikasi yang akan dilakukan oleh tim.

“Untuk bisa buka kembali harus menunggu hasil pemeriksaannya nanti seperti apa,” kata Heroe.

Selain tambahan kasus COVID-19 yang cukup banyak dari klaster warung soto, tambahan kasus positif lain di Kota Yogyakarta berasal dari transmisi lokal pada kasus karyawan swasta yang memiliki mobilitas transportasi.

“Kami pun sudah melakukan tracing terhadap seluruh riwayat kontak, termasuk keluarga dan ditemukan lima kasus positif,” katanya.

Seluruh pasien yang terkonfirmasi positif tersebut melakukan isolasi mandiri karena tidak menunjukkan gejala sakit apapun.

“Kasus dengan riwayat perjalanan dari luar kota juga masih ditemukan,” kata Heroe.

Hingga Sabtu (29/8) terdapat 36 kasus positif aktif di Yogyakarta, 101 pasien sembuh, dan delapan meninggal dunia.

Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024