DPRD Bantul berharap masyarakat jaga kebersihan lingkungan cegah banjir

id DPRD Bantul

DPRD Bantul berharap masyarakat jaga kebersihan lingkungan cegah banjir

Anggota DPRD Bantul Rony Wijaya Indra Gunawan dalam kegiatan reses di Balai Desa Karangtalun Imogiri Bantul, DIY (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengajak masyarakat di daerah ini agar selalu menjaga kebersihan lingkungan guna mencegah banjir menyusul akan masuknya musim hujan tahun 2020.

"Memang untuk musim saat ini rawan banjir maupun longsor di Imogiri, maka bagaimana caranya menumbuhkan masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan agar saluran-saluran tidak tersumbat," kata Anggota DPRD Bantul Rony Wijaya Indra Gunawan di Bantul, Sabtu.

Dengan menjaga kebersihan lingkungan maka sampah tidak memenuhi saluran drainase, sehingga aliran air tetap lancar dan dapat menampung debit air besar ketika musim hujan, sehingga tidak meluber dan menggenangi lingkungan sekitar.

"Kita sudah berkoordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) untuk penanganannya, dan kalau untuk infrastruktur salah satu untuk drainase lingkungan, kita sedang menyerap aspirasi dari masyarakat," katanya.

Seperti jaring aspirasi atau kegiatan reses yang dilakukan wakil rakyat dari Fraksi Partai Demokrat di Balai Desa Karangtalun Imogiri pada Sabtu (10/11) malam itu merupakan kegiatan reses ketiga dalam tahun 2020 di Daerah Pemilihan (Dapil) 3 yaitu Pleret, Imogiri dan Dlingo.

"Dan untuk reses itu harapannya kita bisa menampung usulan-usulan maupun aspirasi di masyarakat yang akan digunakan dalam rencana pembangunan tahun depan," kata Rony.

Dia juga mengatakan dalam kondisi pandemi wabah COVID-19 saat ini, keluhan yang dirasakan masyarakat pada umumnya adalah menurunnya tingkat ekonomi dan daya beli, selain itu kekurangan lapangan kerja karena berbagai sektor yang menyerap tenaga kerja juga terimbas.

Oleh karena itu, kata dia, saat pemerintah masih berusaha bagaimana agar ekonomi masyarakat tetap bergerak meski ada kebijakan refokusing yang berdampak pada pemangkasan anggaran karena dialihkan untuk anggaran penanganan COVID-19.

"Tapi kita tetap bagaimana menumbuhkan salah satu pembangunan melalui BKK (bantuan keuangan khusus) maupun jaring tenaga kerja dari Dinas Tenaga Kerja, dan ketika bantuan itu turun bisa untuk pembelian bahan material untuk program padat karya," katanya.