Polres Bantul memastikan kesiapan sarana prasarana hadapi bencana alam

id Kesiapan sarana

Polres Bantul memastikan kesiapan sarana prasarana hadapi bencana alam

Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono bersama-sama Pjs Bupati Bantul Budi Wibowo melihat kesiapan sarana prasarana untuk siaga bencana alam (Foto ANTARA/Humas Polres Bantul)

Bantul (ANTARA) - Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan kesiapan sarana dan prasarana yang dimiliki kesatuannya dalam rangka menghadapi kejadian bencana alam yang berpotensi terjadi di wilayah hukum kabupaten setempat.

"Sarana prasarana yang kita miliki itu seperti kendaraan patroli polisi, dan setiap kendaraan patroli itu memiliki peralatan semacam senso (alat pemotong) di dalamnya," kata Kepala Polres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono usai Apel Gelar Pasukan Siaga Bencana Alam di Mapolres Bantul, Senin.

Menurut dia, mobil patroli polisi tersebut terdapat di masing-masing kepolisian sektor (polsek) 17 kecamatan maupun polres, yang setiap saat bisa digunakan oleh petugas untuk membantu penanganan dampak kejadian bencana alam.

"Kemudian di polres juga ada mobil SAR level polres yang ada perlengkapan SAR di dalamnya, kemudian ada dua perahu karet yang kita miliki, kemudian kita punya jet ski bantuan dari pemerintah daerah," katanya.

Kapolres mengatakan, semua peralatan dan sarana prasarana yang dimiliki tersebut dalam kondisi siap, termasuk para personel kepolisian siap diterjunkan untuk bersinergi dengan pihak terkait guna penanggulangan dampak bencana karena musim hujan.

"Jadi kita sudah siap, kita sudah mulai karena dari prediksi BMKG di akhir November akan ada puncaknya musim hujan, kita siap siaga bencana alam, baik banjir, tanah longsor maupun pohon tumbang," katanya.

Sementara itu, Pjs Bupati Bantul Budi Wibowo mengatakan, Apel ini dalam rangka kesiapsiagaan bencana oleh Polres, akan tetapi di satu sisi perlunya keterpaduan dan sinergitas yang baik antara Pemda Bantul, Polres, BPBD dan Kodim yang selalu dibutuhkan dalam penanggulangan bencana.

"Oleh karena itu, tidak hanya persoalan wabah COVID-19, tapi siaga bencana bencana yang lain misalnya merapi, La Nina. Jadi, kita perlu bekerja sama kolaborasi yang erat, karena ancaman-ancaman bencana ini luar biasa, kalau kita memperhatikan apa yang disampaikan BMKG," katanya.