Sepatu roda DIY masih mengincar tambahan dua medali PON Papua

id sepatu roda,medali,diy,pon

Sepatu roda DIY masih mengincar tambahan dua medali PON Papua

Ilustrasi - Atlet sepatu roda dari DIY yang berlaga di PON Papua (ANTARA/HO-KONI DIY)

Yogyakarta (ANTARA) - Meski sejauh ini sudah menyumbang tiga medali, namun tim sepatu roda DIY masih mengincar tambahan pundi-pundi medali dalam pertandingan yang akan digelar dalam dua hari mendatang.

“Masih ada peluang untuk dua nomor yang akan dipertandingkan dalam dua hari mendatang. Mudah-mudahan bisa mendapat tambahan medali,” kata Kepala Bidang Pembibitan Pembinaan Prestasi KONI DIY Agung Nugroho dikonfimasi dari Yogyakarta, Rabu.

Tambahan dua medali tersebut diharapkan dapat dipersembahkan dari nomor riley beregu 3.000 meter yang akan dipertandingkan pada Kamis (30/9) dan dari nomor marathon putri 42km pada Jumat, 1 Oktober.

“Kami mohon doanya, agar atlet sepatu roda bisa memberikan penampilan terbaik mereka untuk meraih medali,” katanya.

Sebanyak tiga medali pertama yang hingga saat ini sudah dikoleksi kontingen DIY, seluruhnya dipersembahkan oleh atlet sepatu roda.

Medali pertama, perunggu, dipersembahkan oleh atlet putra Hilmanafika Sagarmata dari nomor Individual Time Trial 400 meter disusul medali perak dari atlet putri Aurellia Nariswari Putri Sigit dari nomor 15 km. Kedua medali tersebut dipersembahkan pada Senin (27/9).

Sedangkan pada Rabu (29/9), atlet putri yang tampil untuk pertama kalinya di PON, Aurellia kembali mempersembahkan medali perunggu yang kali ini berasal dari nomor 10km.

“Alhamdulillah. Senang bisa meraih medali untuk kedua kalinya karena tadi sempat merasa lelah di tengah pertandingan. Lawan juga cukup kuat,” kata Aurellia.

Pada Kamis (30/9), ia masih akan memperkuat tim DIY untuk tampil di nomor riley beregu 3.000 meter sebelum turun di nomor marathon 42 km.

Pelatih Sepatu Roda DIY Sugeng Lasono pun menyebut, anak didiknya masih memiliki peluang untuk meraih tambahan medali. “Masih ada peluang menambah dua medali. Mohon doanya,” katanya.
 
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024