Festival Kreatif Lokal 2021 diharapkan tingkatkan kualitas produk UKM

id kreatif

Festival Kreatif Lokal 2021 diharapkan tingkatkan kualitas produk UKM

Kepala Wilayah Jawa Tengah Adira Finance Irfan Budianto (ANTARA/HO-Adira)

Yogyakarta (ANTARA) - Festival Kreatif Lokal 2021 diharapkan dapat membangun kesadaran terhadap peran strategis pelaku UKM di kawasan Borobudur dalam meningkatkan kesejahteraan, sehingga mereka terus terpacu meningkatkan kualitas dan ragam produk sesuai taraf internasional agar dapat bersaing secara global.

"Melalui Festival Kreatif Lokal 2021, Adira Finance berharap pelaku UKM di sektor pariwisata, terutama di kawasan Candi Borobudur, dapat tumbuh melalui inovasi sehingga turut membantu akselerasi pertumbuhan ekonomi melalui sektor usaha kreatif," kata Kepala Wilayah Jawa Tengah Adira Finance Irfan Budianto secara virtual, Kamis.

Melalui inovasi, menurut dia, pelaku usaha kreatif dapat meningkatkan kualitas produk maupun jasa UKM sehingga menjadi daya tarik tersendiri dan menambah pengalaman wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, yang berkunjung ke kawasan candi Buddha terbesar di dunia ini.

Pada penyelenggaraan Festival Kreatif Lokal 2021 di Destinasi Super Prioritas Candi Borobudur sebanyak 50 pelaku usaha kreatif dari bidang fesyen, kuliner, dan kriya berhasil melewati seleksi tahap awal, setelah pendaftaran ditutup pada 22 September 2021.

"Melalui serangkaian pelatihan dan proses penjurian pada pekan ini, dari 50 UKM tersebut dewan juri menetapkan sembilan UKM 'local hero' dari Destinasi Super Prioritas Borobudur untuk melanjutkan ke babak final," kata Irfan.

Sembilan UKM "local hero" itu adalah Naruna Ceramic, Gaba-Gaba Leather & Friends, CV Palem Craft Jogja dari bidang kriya, CV Sundoro Indonesia, CV Cariza Khansa Pratama/Bananania, CV Kirey Natural Taruno Abadi dari bidang kuliner, dan Siroshima Indonesia, PT Ozzy Batik Pekalongan, Rajutan Nyonya dari bidang fesyen.

Selanjutnya, sembilan UKM "local hero" di Destinasi Super Prioritas Borobudur akan menjalani proses pelatihan dan mentor yang lebih intensif dari Prasetiya Mulya Executive Learning Institute (ELI) dan Entrepreneur Camp Indonesia, dengan menggunakan metode praktik sehingga dapat langsung diterapkan para pelaku UKM dalam menumbuhkan usaha kreatif mereka.

Selain itu, mereka akan dinilai Dewan Juri, yang terdiri dari para tokoh dengan kepakaran dan pengalaman dalam bidang bisnis serta ekonomi kreatif. Dewan Juri akan menilai berdasarkan inovasi dan orisinalitas produk, visi-misi, model bisnis, serta strategi bisnis yang dikembangkan para UKM dari tiga kategori fesyen, kuliner, dan kriya. 

Ketua Dewan Juri adalah pendiri M Bloc Space Handoko Hendroyono. Anggota Dewan Juri adalah Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli, Deputi Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Nia Niscaya, Direktur SDM & Marketing Adira Finance Swandajani Gunadi, Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Yuana Rochma Astuti, dan Direktur Adira Insurance Wayan Pariama.

UKM "local hero" terbaik pilihan juri berhak mendapatkan penghargaan yang akan diserahkan saat acara Gebyar Adira Kreasi pada 13 November 2021, bertepatan dengan perayaan HUT ke-31 Adira Finance di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Sebagai tambahan motivasi, UKM terbaik juga akan mendapatkan hadiah total senilai ratusan juta rupiah berupa tambahan modal usaha dan eksposur di berbagai media nasional, baik cetak maupun online.

Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magelang Slamet Achmad Husein menyampaikan penghargaan tinggi atas kolaborasi Adira Finance dan Kemenparekraf yang berinisiatif menggelar Festival Kreatif Lokal 2021 di Destinasi Super Prioritas Borobudur.

"Pelaku UKM di Borobudur memiliki tantangan sekaligus peluang yang besar di saat yang sama. Oleh karena itu, inisiatif Adira Finance dan Kemenparekraf dengan menyelenggarakan Festival Kreatif Lokal menunjukkan bukti pentingnya kerja sama dan kolaborasi untuk menjadikan sektor pariwisata yang lebih baik, kuat, berkelanjutan di masa depan," katanya.

Pelaku UKM di Borobudur Suhardi mengatakan tantangan yang dihadapi selama ini adalah terkait kemasan. Pengunjung atau turis menginginkan kemasan menarik terhadap produknya.

Menurut dia, kemampuannya untuk menciptakan kemasan menarik terbatas, dan setelah mendapatkan pelatihan karena menjadi finalis kedua hal itu terselesaikan.

"Saya sangat senang dan berterima kasih karena pemasaran produk saat ini semakin luas. Saya juga terpacu untuk berkreasi dalam menciptakan kemasan produk yang lebih menarik lagi. Semoga program semacam ini bisa terus terselenggara secara rutin," katanya.