Ketua DPD dukung jaga kelestarian kebudayaan Melayu Deli
idAA LaNyalla Mahmud Mattalitti,Istana Maimun,Bobby Nasution,Kesultanan Melayu Deli
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengunjungi Kesultanan Deli di Istana Maimun, Kota Medan pada Kamis malam. (ANTARA/Nur Aprilliana Br Sitorus)
Medan (ANTARA) - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendukung Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk menjaga kelestarian kebudayaan Melayu Deli sekaligus mengembalikan peninggalan sejarah.
"Sesuai permintaan Sultan Deli XIV Paduka Yang Mulia Tuanku Sultan Mahmud Aria Lamanjiji Perkasa Alam Shah, ketika bertemu dengan Gubernur Sumatera Utara pada 30 Desember 2020," katanya saat mengunjungi Kesultanan Deli di Istana Maimun, Kota Medan didampingi Wali Kota Bobby Nasution pada Kamis malam.
LaNyalla mengatakan, kesultanan Melayu Deli telah memberikan banyak sumbangsih untuk Indonesia dan Dunia.
"Sumbangan yang paling jelas adalah bahasa melayu, yang digunakan sebagai bahasa nasional Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam, serta beberapa negeri melayu lainnya," katanya.
Begitu juga sistem pemerintahan kerajaan yang bersumber dari Bustanussalatin, menjadi panduan bagi kesultanan-kesultanan islam di seluruh nusantara.
"Termasuk pakaian adat Melayu seperti peci, songkok atau kopiah, menjadi bagian dari pakaian nasional kita,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, peradaban Melayu Deli juga menghasilkan ikon-ikon budaya, terutama Istana Maimun dan Masjid Raya Al-Mansun. Kedua bangunan bersejarah ini adalah bukti kebesaran serta keberadaan peradaban Melayu Deli di Sumatera Utara.
“Sungguh luar biasa sumbangsih peradaban Kesultanan Deli. Artinya, peradaban unggul kesultanan yang berdiri sejak tahun 1632 ini, tercatat dalam sejarah dunia,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan bahwa Pemerintah Kota Medan menargetkan akan mengembalikan Istana Maimun menjadi ikon Kota Medan untuk menjaga kelestarian kebudayaan.
"Salah satu bentuk dukungan kami kepada adat istiadat yakni setiap Jumat Pemkot Medan memakai baju adat," katanya.