Yogyakarta (ANTARA) - Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan bahwa vaksinasi COVID-19 bagi anak yang mulai dilaksanakan Sabtu ini akan mendukung pembelajaran tatap muka (PTM) tingkat sekolah dasar hingga 100 persen atau secara penuh.
Koordinator Binda DIY Adi Riyanto di sela meninjau vaksinasi di SD Negeri Pangukan, Kabupaten Sleman, Sabtu, mengatakan, kesiapan DIY untuk memulai vaksinasi anak adalah 18 Desember 2021, sehingga seluruh kabupatan dan kota hari ini melakukan pembukaan vaksinasi anak enam sampai 11 tahun.
"Vaksinasi anak itu memang suatu keharusan, karena dalam PTM di sekolah kadang-kadang istilahnya harus dibatasi jumlah siswanya, nah dengan vaksinasi anak ini supaya anak-anak nantinya bisa 'full' 100 persen dengan tetap sesuai protokol," katanya.
Dia mengatakan vaksinasi anak bisa dilaksanakan di kabupaten/kota apabila capaian vaksinasi COVID-19 sudah 70 persen dosis pertama, dan di DIY capaian vaksinasi sudah 94 persen, sehingga memenuhi syarat memulai pemberian sistem kekebalan anak.
"Vaksinasi ke anak itu sangat perlu, karena dapat untuk mengantisipasi penularan COVID-19 varian baru seperti Omicron, juga antisipasi variasi virus seperti saat lonjakan di gelombang dua kemarin, antisipasi ini yang kita lakukan," katanya.
Dia mengatakan, untuk kegiatan vaksinasi anak oleh Binda DIY kolaborasi dengan pemerintah daerah setempat kali ini menyasar sekitar 450 anak berasal dari tiga sekolah, yaitu SD Negeri Pangukan, SD Negeri Tridadi, dan SD Negeri 1 Sleman, bahkan ada siswa lain di luar tiga sekolah itu.
"Hari ini gabungan dari tiga SD, untuk rencana ke depan vaksinasi anak untuk lebih efektif akan dilakukan dengan menyasar 1.500 anak per titik, kemudian gabungan beberapa SD , supaya dalam hitungan lebih cepat, lebih efektif dan selesai lebih cepat," katanya.
Dia mengatakan, pendataan anak untuk pelaksanaan vaksinasi akan dilakukan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) setempat, yang kemudian secara teknis dikomunikasikan dengan masing-masing sekolah.
"Kalau selama ini kendalanya di anak usia kelas satu atau dua, ada rasa ketakutan, kemudian perlu pendampingan sehingga butuh proses, namun tidak jadi persoalan, karena saat vaksin dapat didampingi orang tua," katanya.
Berita Lainnya
ChildFund International di Indonesia wujudkan anak-anak mendapatkan hak
Jumat, 26 April 2024 23:42 Wib
Hati-hati, sikap cuek salah satu tanda autisme anak
Jumat, 26 April 2024 14:20 Wib
Anak berusia 7 tahun korban pertunangan, BKKBN dampingi
Jumat, 26 April 2024 9:27 Wib
Waspadai multimorbiditas jika rinitis alergi tak kunjung sembuh
Jumat, 26 April 2024 5:52 Wib
"Monster" hadir di Netflix, kisahkan situasi sulit anak
Jumat, 26 April 2024 3:25 Wib
Satuan pendidikan Indonesia diminta perhatikan siswa kondisi khusus
Jumat, 26 April 2024 3:13 Wib
Dispora Gunungkidul melatih 50 anak muda jadi barista
Kamis, 25 April 2024 14:41 Wib
Nicholas Saputra tidak meragukan kepedulian anak muda Indonesia di isu keberlanjutan
Kamis, 25 April 2024 7:13 Wib