Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi penyebaran Omicron apabila varian baru COVID-19 tersebut terdeteksi masuk ke daerah ini atau menginfeksi warga setempat.
"Kita tidak bisa kemudian untuk tidak berinteraksi dengan orang lain, tetapi saya sampaikan hanya yang paling penting adalah mengantisipasi apabila Omicron itu masuk," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul Agus Budi Raharjo di Bantul, Selasa.
Dia mengatakan langkah pertama adalah melakukan surveilans COVID-19 dengan menggencarkan upaya 3T yaitu "testing" (pengetesan), "tracing" (pelacakan), dan "treatment" (perawatan atau isolasi), tanpa ada kekhawatiran apabila hasilnya terjadi penularan.
"Kita persiapkan tata laksana yang harus dilakukan, seperti Pak Menteri Kesehatan sampaikan jangan takut untuk surveilans kalau kemudian kasus terdeteksi dan seakan akan banyak, jadi begitu ada kasus surveilans harus jalan, berarti 3T, 'tracing', 'testing', dan isolasi," katanya.
Dia mengatakan, untuk penanganan pasien konfirmasi COVID-19 atau "treatment", isolasinya bisa dilakukan di mana saja, misalnya isolasi terpadu, termasuk di rumah apabila memungkinkan dan tidak berpotensi menularkan kepada anggota keluarganya.
"Isolasi juga ada pilihan, karena rata-rata kasus Omicron tidak bergejala, apalagi tidak bergejala kan penularan bisa semakin masif karena tidak ketahuan, yang penting kalau ada indikasi itu kita segera lakukan langkah-langkah surveilans, artinya di-'tracing', di-'testing', dan isolasi," katanya.
Agus mengatakan hal yang juga perlu dilakukan melakukan pemeriksaan kesehatan ketat terhadap pegawai migran yang baru saja pulang dari luar negeri atau pelaku perjalanan, agar jika terdeteksi, penularan yang lebih luas dapat dicegah.
"Meskipun sudah ada transmisi lokal di beberapa daerah, terutama Jakarta dan kota besar lainnya, sebagian besar masih impor, jadi yang jelas kalau nanti ada notifikasi misal pegawai migran yang pulang, pelaku perjalanan tentu kita harus lebih lakukan 'screening' (penapisan) yang lebih ketat," katanya.
Berdasarkan data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul, total kasus positif di Bantul hingga Senin sebanyak 57.450 orang, dengan telah dinyatakan sembuh berjumlah 55.853 orang, sedangkan kasus konfirmasi meninggal tercatat 1.569 orang.
Dengan demikian jumlah kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi dan menjalani isolasi untuk proses penyembuhan di Bantul hingga periode tersebut masih 28 orang.
Berita Lainnya
Vaksin COVID-19 buatan RI lebih aman
Jumat, 3 Mei 2024 19:47 Wib
Tjandra Yoga Aditama meraih rekor MURI penulis COVID-19 terbanyak
Selasa, 9 April 2024 12:36 Wib
OJK: Restrukturisasi kredit COVID-19 di Indonesia berakhir
Senin, 1 April 2024 18:54 Wib
Pandemi COVID-19 momentum hadapi virus X di Indonesia
Senin, 4 Maret 2024 4:57 Wib
Bahaya pneumonia dan COVID-19 pada bayi
Senin, 12 Februari 2024 23:08 Wib
KBS berinovasi pascapandemi COVID-19 dongkrak wisatawan
Minggu, 11 Februari 2024 16:58 Wib
Guru Besar UGM sebut AI dan big data bisa percepat pengembangan obat baru
Sabtu, 10 Februari 2024 11:42 Wib
Peneliti UGM: Limbah rumah tangga dapat untuk deteksi COVID-19
Selasa, 30 Januari 2024 21:25 Wib