Tokyo (ANTARA) - Pemerintah Jepang sedang mempertimbangkan untuk membatasi impor batubara Rusia sebagai bagian dari sanksi di bidang energi terhadap negara itu, Jiji Press melaporkan pada Jumat.
Jepang akan mengoordinasikan rencana tersebut dengan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, setelah sekutu Kelompok Tujuh (G7) itu mengeluarkan pernyataan yang menjanjikan sanksi tambahan terhadap Rusia sebagai tanggapan atas dugaan pembunuhan massal warga sipil di Ukraina, kata laporan itu, mengutip sumber.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan pada Kamis bahwa Jepang akan mengungkap sanksi lebih lanjut terhadap Rusia untuk invasi ke Ukraina, secepatnya pada Jumat setelah berkoordinasi dengan sekutu G7 mengenai langkah hukuman lebih lanjut itu.
Menyusul invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina, Jepang telah meningkatkan sanksi mulai dari menghapus Moskow dari jaringan pembayaran internasional SWIFT, hingga membekukan aset bank sentral.
Jepang juga membekukan aset pejabat Rusia, oligarki, bank, dan lembaga lainnya, sejalan dengan negara-negara anggota G7, dan melarang ekspor teknologi tinggi ke Rusia.
Sumber: Reuters
Berita Lainnya
Drone Rusia porak porandakan tank Abrams Ukraina
Sabtu, 27 April 2024 18:26 Wib
Barat kacaukan situasi di Kaukasus Selatan, beber Rusia
Kamis, 25 April 2024 20:23 Wib
NATO kerahkan 33 ribu prajurit dekat perbatasan Rusia
Selasa, 23 April 2024 20:50 Wib
Ukraina, tuduh Rusia, sering menembaki fasilitas medis dan staf medis
Jumat, 19 April 2024 7:34 Wib
Rusia diterpa banjir bandang, 13.500 warga dievakuasi
Kamis, 18 April 2024 6:25 Wib
Partai Rusia Bersatu ucapkan selamat kemenangan Golkar
Rabu, 10 April 2024 6:51 Wib
Kekalahan Ukraina sama artinya kekalahan Barat
Senin, 8 April 2024 20:52 Wib
Rusia siap damai "jujur" dengan Ukraina
Jumat, 5 April 2024 21:04 Wib