Potensi evakuasi sarang "tawon ndas"-reptil di Kota Yogyakarta tinggi

id sarang tawon,evakuasi,yogyakarta,dinas pemadam kebakaran dan penyelamatan,Potensi evakuasi sarang tawon ndas,evakuasi sa

Potensi evakuasi sarang "tawon ndas"-reptil di Kota Yogyakarta tinggi

Ilustrasi - Evakuasi sarang tawon yang dilakukan petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Yogyakarta (ANTARA-HO- Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelmatan Yogyakarta)

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta memperkirakan potensi evakuasi sarang "tawon ndas" maupun lebah, hingga reptil masih cukup tinggi selama puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi pada akhir tahun hingga awal 2023.

“Kejadian evakuasi sarang tawon sepanjang November cukup banyak sepanjang 2022 dan diperkirakan masih akan cukup tinggi pada Desember hingga awal tahun depan,” kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta Octo Noor Arafat di Yogyakarta, Selasa.
 

Menurut dia, potensi evakuasi sarang tawon saat puncak musim hujan banyak terjadi di bangunan atau di bagian tertentu dari rumah warga, bukan di pohon atau area luar ruangan.

Kondisi tersebut disebabkan banyak tawon yang memilih membuat sarang di tempat yang lebih terlindung dari hujan karena dianggap sebagai lokasi yang lebih aman.

“Biasanya, tawon membuat sarang di pohon-pohon besar. Tetapi karena musim hujan dan kondisi lingkungan permukiman di perkotaan yang minim pohon, maka banyak tawon yang kemudian membuat sarang di rumah warga,” katanya.
 

Sarang tawon yang paling banyak dievakuasi adalah dari jenis tawon vespa affinis atau lebih dikenal sebagai tawon ndas bagi warga lokal.

Warga bisa langsung menghubungi petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan untuk melakukan evakuasi sarang tawon karena proses evakuasi juga harus dilakukan dengan aman.

“Meskipun tawon hewan yang kecil, tetapi bisa cukup membahayakan keselamatan hingga nyawa manusia jika diganggu dan kemudian menyerang,” katanya.
 

Saat melakukan evakuasi, petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta mengenakan pakaian khusus sebagai alat pelindung diri.

“Biasanya, evakuasi sarang tawon memang dilakukan malam hari. Ini ditujukan untuk memastikan seluruh tawon sudah kembali ke sarangnya,” katanya.
 

Berdasarkan data Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta, hingga November tahun ini sudah melakukan 459 aksi penyelamatan dengan 209 di antaranya adalah evakuasi sarang tawon.

Sebanyak 60 kali penyelamatan dilakukan sepanjang November dengan 25 di antaranya adalah evakuasi sarang tawon.

Aksi penyelamatan yang dilakukan pada November merupakan yang tertinggi sepanjang 2022, diikuti pada Januari dengan 58 kali penyelamatan.
 

Selain evakuasi sarang tawon, potensi evakuasi yang cukup besar pada musim hujan adalah penangkapan ular dan hewan lain termasuk biawak. Sepanjang 2022, sudah dilakukan 83 kali penangkapan ular dan biawak yang masuk ke rumah warga.

Hewan liar seperti ular dan biawak yang dievakuasi kemudian dilepasliarkan di lokasi yang dinilai aman dan jauh dari permukiman warga atau diserahkan ke komunitas reptil.
 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Potensi evakuasi sarang "tawon ndas"-reptil di Yogyakarta tinggi
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024