Bantul targetkan padat karya infrastruktur serap 12 ribu pekerja

id Padat karya infrastruktur ,Serap ribuan pekerja ,Disnakertrans Bantul

Bantul targetkan padat karya infrastruktur serap 12 ribu pekerja

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Istirul Widilastuti (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Padat karya infrastruktur program Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada tahun anggaran 2023 yang akan dilaksanakan di 355 lokasi ditargetkan dapat menyerap sekitar 12 ribu pekerja.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul Istirul Widilastuti di Bantul, Jumat, mengatakan sebanyak 238 lokasi padat karya dengan jumlah pekerja 26 orang setiap lokasi dan sebanyak 117 lokasi padat karya dengan 52 orang di masing-masing lokasi.

"Jadi, totalnya sekitar 12 ribu untuk serapan pekerjanya, kemudian dari sebanyak 12 ribu itu harapan kami warga miskin yang diberdayakan juga akan banyak, meskipun sifatnya sementara," katanya.



Dia mengatakan, sebanyak 238 lokasi dengan mekanisme anggaran masing-masing Rp100 juta baik yang bersumber dari APBD Bantul maupun Bantuan Keuangan Khusus (BKK) DIY, proses pekerjaan fisik akan dimulai sebelum puasa hingga menjelang Lebaran 2023.

Sedangkan untuk 117 lokasi padat karya dengan skema anggaran masing-masing lokasi sebesar Rp200 juta dari BKK DIY, pekerjaan fisiknya dijadwalkan dimulai setelah Lebaran 2023, hingga selama 20 hari ke depan.



"Jadi, ketika mereka menerima upah itu paling tidak bisa menggerakkan ekonomi lokal di sekitarnya. Artinya, mereka menerima upah kemudian warung-warung di sekitar lokasi padat karya bisa laris, sehingga roda ekonomi di masing-masing lokasi bisa jalan," katanya.

Dengan demikian, kata dia, harapannya kegiatan padat karya dapat memberikan dampak positif, baik dari kegiatan itu sendiri maupun membangkitkan ekonomi, karena selain menggerakkan roda perekonomian, juga nanti akses dan sarana perdesaan lebih memadai.



"Meskipun yang kita bangun bukan infrastruktur besar, tetapi paling tidak akses transportasi menjadi lancar, meminimalkan kecelakaan, dan sebagainya. Untuk akses ekonomi, ke ruang-ruang publik pelayanan juga akan lebih cepat," katanya.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024