Pemkab Bantul harapkan masyarakat tidak beli berlebihan bahan pokok

id Kebutuhan pokok ,Masyarakat tidak panic buying ,Ketersediaan bahan pokok

Pemkab Bantul harapkan masyarakat tidak beli berlebihan bahan pokok

Pedagang kebutuhan pokok di pasar tradisional wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berharap masyarakat tidak melakukan pembelian secara berlebihan terhadap kebutuhan pokok guna menjaga stabilitas dan ketertiban komoditas jelang bulan Ramadhan 1444 Hijriah.

Sekretaris Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Bantul Husin Bahri di Bantul, Rabu, mengatakan, pergerakan atau fluktuasi harga bahan pokok di pasaran tergantung hukum pasar, jika permintaan naik, maka harganya akan naik.

"Makanya harus ada kesadaran masyarakat itu tidak ada yang namanya pembelian secara berlebihan, karena kadang di masyarakat itu kan ada kepanikan, misalnya menjelang puasa ini pas harga murah, beli-beli dan timbun," katanya.

Menurut dia, padahal pembelian secara berlebihan karena kepanikan masyarakat itu bisa menjadi salah satu menjadi penyebab pasokan bahan pokok terbatas hingga harganya tinggi.

"Sudah kita imbau, agar masyarakat kalau beli seusai kebutuhan saja, kalau itu dilakukan mungkin relatif aman, tetapi kalau ada pihak-pihak yang melakukan pembelian besar-besaran secara tidak bertanggung jawab, pembelian berlebihan akhirnya membuat pasokan menjadi terbatas," katanya.

Pihaknya berharap, masyarakat menyikapi kondisi menjelang bulan puasa ini dengan membeli kebutuhan pokok sesuai kebutuhan seperti biasa, dan tidak terganggu dengan kondisi yang membuat kepanikan untuk membeli bahan pokok tidak wajar.

"Beli sesuai kebutuhan, Insya Allah nanti tidak mempengaruhi harga, prinsip itu. Jadi dari 12 komoditas strategis yang perlu antisipasi di dua komoditas yaitu bawang dan cabai, karena trennya meningkat, tapi tidak terlalu, hanya naik sekitar Rp500 rupiah," katanya.

Menurut dia, cabai dan bawang merah ada kemungkinan mengalami kenaikan harga, karena memang dari aspek ketersediaan atau pasokan yang masih relatif terbatas, karena musimnya belum masuk masa produksi.

"Tetapi, kalau beras, telur dan minyak goreng, daging daging relatif aman, produksi, permintaan dan penawaran tetap seimbang tidak terlalu mengganggu. Dan secara umum menghadapi bulan Ramadhan ini kondisi stabil dan aman," katanya.