Bantul (ANTARA) - Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyarankan penutupan sementara wisata air atau aktivitas berenang di Sungai Oyo, kawasan Selopamioro Park, Kecamatan Imogiri, untuk mencegah kembali terjadinya korban jiwa akibat tenggelam.
Kepala Polres (Kapolres) Bantul AKBP Michael R Risakotta di Bantul, Rabu, mengatakan, laporan dua kali kejadian kecelakaan air berturut-turut di Sungai Oya, kawasan Selopamioro Park hingga berakibat korban meninggal beberapa hari lalu perlu ada evaluasi tentang keamanan di kawasan wisata tersebut.
"Dari dua kali kejadian itu, kita akan tindak lanjuti dengan kumpulkan kapolsek (kepala kepolisian Sektor) dan pengelola wisata, paling tidak sebelum ada prosedur keamanan yang jelas, sementara ini kita sarankan jangan beroperasi dulu untuk menghindari korban selanjutnya," katanya.
Apalagi, katanya, setelah dilakukan pengecekan anggota polisi bersama dengan personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, ternyata di bawah Sungai Oyo, wilayah Selopamioro Park tersebut terdapat pusaran air bersifat menghisap.
"Karena sudah dua kali kejadian, maka kita perintahkan jajaran bersama BPBD untuk mengecek lokasi, ternyata memang di bawah itu ada semacam pusaran air. Itu perlu kita waspadai karena sungai di bawah air kalau ada pusaran air cenderung menghisap," katanya.
Apalagi, kata dia, korban tenggelam karena kecelakaan air di Sungai Oyo menurut saksi atau teman-temannya, korban sebelumnya melakukan penyelaman. Beberapa kali penyelaman masih bisa naik ke atas, namun saat penyelaman yang terakhir tidak muncul-muncul ke permukaan air.
"Itu setelah dicek ada pusaran air yang memang sifatnya menghisap, takutnya korban ini terhisap, nyangkut di bawah akhirnya kehabisan napas. Makanya ini perlu kita waspadai," katanya.
Dia mengatakan secara teknis terkait evaluasi dan penutupan sementara wisata air Sungai Oyo, akan diputuskan bersama melalui rapat dengan pengelola Selopamioro Park hari ini. Untuk sementara waktu, wisatawan diimbau agar tidak berenang di Sungai Oyo.
"Imbauan ke pengunjung harus tahu diri kalau tidak bisa berenang jangan main di air, ini kebetulan semua korban bisa berenang, kebetulan ada masalah, itu kita cari ternyata temuannya pusaran air, makanya ini tidak 'safety' untuk pengunjung," katanya.
Kapolres mengimbau tempat wisata di mana pun berada di Bantul, apabila aktivitas wisata tersebut berhubungan dengan risiko, maka pengelola harus menyiapkan atau melakukan SOP (standar operasional prosedur) keamanan.
"Baik itu 'flying fox', 'outbound' harus ada tali keamanan, termasuk olahraga air harus ada semacam penjaganya, kalau di pantai itu istilahnya 'life guard'," katanya.
Berita Lainnya
KPU Bantul mengestimasikan 2.148 TPS pada Pilkada Serentak 2024
Sabtu, 27 April 2024 15:58 Wib
Pengasuh Ponpes Krapyak Bantul menyerukan jaga persatuan usai Pemilu 2024
Jumat, 26 April 2024 14:32 Wib
Program Padat Karya di Bantul diproyeksikan serap 8.000 tenaga kerja
Jumat, 26 April 2024 11:40 Wib
Bawaslu Bantul mengawasi pembentukan anggota PPK untuk Pilkada 2024
Kamis, 25 April 2024 18:12 Wib
KPU Bantul buka pendaftaran PPK Pilkada 2024
Kamis, 25 April 2024 13:18 Wib
Bupati Bantul sebut otonomi daerah untuk kesejahteraan dan demokrasi
Kamis, 25 April 2024 13:16 Wib
Pemkab Bantul serahkan sertifikat hasil konsolidasi tanah kepada warga
Rabu, 24 April 2024 18:51 Wib
Usaha lansia pengrajin tas rajut di Bantul, DIY, peroleh bantuan
Rabu, 24 April 2024 5:23 Wib