Menjaga kamtibmas menjelang Pemilu 2024 melalui "Jagongan Antar-Warga"
Sleman (ANTARA) - Menjelang perhelatan pesta demokrasi lima tahunan atau pemilihan umum sering diikuti dengan meningkatnya suhu politik di dalam negeri.
Kondisi yang demikian, jika tidak dikelola dengan baik, bisa menimbulkan potensi gesekan di masyarakat yang dapat mengganggu kerukunan serta ketertiban dan keamanan.
Situasi demikian tentunya harus diantisipasi pada saat menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum Serentak pada 2024.
Mengantisipasi terjadinya gesekan dan gangguan keamanan serta ketertiban di masyarakat, tentunya pemerintah bersama dengan pemangku kepentingan terkait mencoba untuk mencegah terjadinya gesekan dan gangguan keamanan ketertiban di masyarakat.
Tidak ketinggalan pula Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang mencoba melakukan antisipasi sejak dini dengan merespons cepat kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan dan meningkatkan kerukunan, keamanan, dan ketertiban di masyarakat.
Salah satu yang dilakukan Pemkab Sleman adalah mendukung program yang diluncurkan Pemerintah Provinsi DIY, melalui Satuan Polisi Pamong Praja yang membentuk kelompok "Jaga Warga" atau "Jagongan Antar-Warga" hingga ke tingkat padukuhan.
Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmad mengatakan kelompok "Jaga Warga" dibentuk berdasarkan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 28 Tahun 2021 tentang Jaga Warga.
Kelompok Jaga Warga tidak hanya terkait pengamanan, namun kelompok Jaga Warga turut memiliki peran yang luas dalam lingkup masyarakat, salah satunya saat tim Jaga Warga turun menyalurkan bantuan saat wabah COVID-19.
Menjelang Pemilu 2024 saat ini, Satpol PP DIY juga terus gencar menggelar sosialisasi pelaksanaan pemilu kepada kelompok-kelompok Jaga Warga.
Kegiatan sosialisasi pemilu ini akan dilaksanakan di seluruh kapanewon (kecamatan) yang ada di Kabupaten Sleman.
Saat ini Satpol PP DIY tengah fokus untuk memaksimalkan peran jaga warga di tingkat padukuhan dan pada 2024 ditargetkan seluruh padukuhan yang berada di Kabupaten Sleman sudah terbentuk Kelompok Jaga Warga.
Jaga Warga di Sleman
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menyebutkan bahwa pemkab menyambut baik dan mendukung program Jaga Warga tersebut. Pemkab Sleman juga bergerak cepat dengan membentuk kelompok-kelompok Jaga Warga, bahkan bukan hanya sampai tingkat kalurahan, namun hingga tingkat padukuhan.
Kelompok Jaga Warga yang terdapat di tiap-tiap kalurahan memiliki keunggulan dalam mengurai konflik yang terjadi di tengah masyarakat setempat, dan jika dioptimalkan, Jaga Warga memiliki peran yang strategis karena berasal dari masyarakat, termasuk tokoh masyarakat dan pranata sosial.
Pendekatan yang dilakukan Jaga Warga akan relevan karena keterlibatan masyarakat sekitar dalam keaggotaannya. Yang menarik, dalam penyelesaian masalah oleh Jaga Warga ini pendekatannya lebih relevan karena Jaga Warga diambil dari masyarakat, sehingga lebih unggul dalam mengurai permasalahan di tingkat masyarakat.
Menjelang Pemilu 2024, kehadiran Jaga Warga diharapkan juga dapat meminimalisir gesekan politik yang dapat terjadi kapan saja.
Sebagai mitra pemerintah, Jaga Warga dapat membantu memecahkan permasalahan di wilayahnya dan mewujudkan keterlindungan warga masyarakat. Bekerja sama dengan dukuh, RT/RW, Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas), pamong kelurahan dan kepolisian sektor, diharapkan permasalahan sosial dan ekonomi di wilayahnya dapat diselesaikan secara mandiri.
Edukasi berdemokrasi
Selain turut membantu menjaga kamtibmas di lingkungan sekitar, Jaga Warga juga memiliki peranan penting dalam berdemokrasi.
Jaga Warga diharapkan juga berperan aktif dalam upaya memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya hak pilih pada pemilu dan kedewasaan dalam berdemokrasi. Jaga Warga juga dapat berperan aktif dalam meminimalisir potensi konflik sosial akibat perbedaan aspirasi dalam pemilu.
Jaga Warga di seluruh Indonesia
Konsep bagus Jaga Warga di DIY ternyata mendapat apresiasi yang tinggi dari Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol Mohammad Fadil Imran.
Hal tersebut diungkapkan Komjen Pol Muhammad Fadli beserta jajarannya melakukan kunjungan di "Omah Jaga Warga" Kalurahan Ambarketawang, Gamping, Kabupaten Sleman pada Rabu (13/9) malam.
Dalam kunjungannya, Kabaharkam bersama dengan rombongan meninjau langsung "Omah Jaga Warga" yang masih berlokasi di kompleks Kantor Kalurahan Ambarketawang.
Selain itu, Kabaharkam juga melakukan dialog secara langsung dengan Ketua Omah Jaga Warda dan Lurah Ambarketawang terkait peran jaga warga di masyarakat.
Usai mendengarkan penjelasan terkait implementasi jaga warga, Kabaharkam Polri menyampaikan apresiasinya kepada Pemkab Sleman, Kapolresta Sleman, Kalurahan Ambarketawang dan Jaga Warga yang berkolaborasi, bersinergi dengan baik dalam mengoptimalkan program jaga warga untuk membantu dan melayani masyarakat terlebih dalam upaya pencegahan konflik sosial, dan gangguan keamanan di masyarakat.
Polri tertarik melihat semua pihak terlibat dalam memastikan berjalannya program jaga warga ini, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya.
Polri merasa memiliki mitra dalam menjaga kamtibmas.
Kalau lingkungan RT/RW aman, sudah pasti kalurahannya aman, kalau kalurahannya aman, tentu kecamatan (kapanewon) aman, dan kalau kecamatannya aman, tentu kabupatennya aman.
Meskipun dalam pelaksanaannya akan terus diperbaiki, program jaga warga yang telah berjalan di DIY, khususnya Sleman ini akan menjadi contoh bagi wilayah lainnya.
Bahkan, Polri juga menghadirkan direktur pembinaan masyarakat (dirbinmas) seluruh Indonesia dalam kunjungan tersebut untuk melihat program jaga warga di DIY sehingga bisa diterapkan di wilayahnya masing-masing.
Kondisi yang demikian, jika tidak dikelola dengan baik, bisa menimbulkan potensi gesekan di masyarakat yang dapat mengganggu kerukunan serta ketertiban dan keamanan.
Situasi demikian tentunya harus diantisipasi pada saat menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum Serentak pada 2024.
Mengantisipasi terjadinya gesekan dan gangguan keamanan serta ketertiban di masyarakat, tentunya pemerintah bersama dengan pemangku kepentingan terkait mencoba untuk mencegah terjadinya gesekan dan gangguan keamanan ketertiban di masyarakat.
Tidak ketinggalan pula Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang mencoba melakukan antisipasi sejak dini dengan merespons cepat kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan dan meningkatkan kerukunan, keamanan, dan ketertiban di masyarakat.
Salah satu yang dilakukan Pemkab Sleman adalah mendukung program yang diluncurkan Pemerintah Provinsi DIY, melalui Satuan Polisi Pamong Praja yang membentuk kelompok "Jaga Warga" atau "Jagongan Antar-Warga" hingga ke tingkat padukuhan.
Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmad mengatakan kelompok "Jaga Warga" dibentuk berdasarkan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 28 Tahun 2021 tentang Jaga Warga.
Kelompok Jaga Warga tidak hanya terkait pengamanan, namun kelompok Jaga Warga turut memiliki peran yang luas dalam lingkup masyarakat, salah satunya saat tim Jaga Warga turun menyalurkan bantuan saat wabah COVID-19.
Menjelang Pemilu 2024 saat ini, Satpol PP DIY juga terus gencar menggelar sosialisasi pelaksanaan pemilu kepada kelompok-kelompok Jaga Warga.
Kegiatan sosialisasi pemilu ini akan dilaksanakan di seluruh kapanewon (kecamatan) yang ada di Kabupaten Sleman.
Saat ini Satpol PP DIY tengah fokus untuk memaksimalkan peran jaga warga di tingkat padukuhan dan pada 2024 ditargetkan seluruh padukuhan yang berada di Kabupaten Sleman sudah terbentuk Kelompok Jaga Warga.
Jaga Warga di Sleman
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menyebutkan bahwa pemkab menyambut baik dan mendukung program Jaga Warga tersebut. Pemkab Sleman juga bergerak cepat dengan membentuk kelompok-kelompok Jaga Warga, bahkan bukan hanya sampai tingkat kalurahan, namun hingga tingkat padukuhan.
Kelompok Jaga Warga yang terdapat di tiap-tiap kalurahan memiliki keunggulan dalam mengurai konflik yang terjadi di tengah masyarakat setempat, dan jika dioptimalkan, Jaga Warga memiliki peran yang strategis karena berasal dari masyarakat, termasuk tokoh masyarakat dan pranata sosial.
Pendekatan yang dilakukan Jaga Warga akan relevan karena keterlibatan masyarakat sekitar dalam keaggotaannya. Yang menarik, dalam penyelesaian masalah oleh Jaga Warga ini pendekatannya lebih relevan karena Jaga Warga diambil dari masyarakat, sehingga lebih unggul dalam mengurai permasalahan di tingkat masyarakat.
Menjelang Pemilu 2024, kehadiran Jaga Warga diharapkan juga dapat meminimalisir gesekan politik yang dapat terjadi kapan saja.
Sebagai mitra pemerintah, Jaga Warga dapat membantu memecahkan permasalahan di wilayahnya dan mewujudkan keterlindungan warga masyarakat. Bekerja sama dengan dukuh, RT/RW, Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas), pamong kelurahan dan kepolisian sektor, diharapkan permasalahan sosial dan ekonomi di wilayahnya dapat diselesaikan secara mandiri.
Edukasi berdemokrasi
Selain turut membantu menjaga kamtibmas di lingkungan sekitar, Jaga Warga juga memiliki peranan penting dalam berdemokrasi.
Jaga Warga diharapkan juga berperan aktif dalam upaya memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya hak pilih pada pemilu dan kedewasaan dalam berdemokrasi. Jaga Warga juga dapat berperan aktif dalam meminimalisir potensi konflik sosial akibat perbedaan aspirasi dalam pemilu.
Jaga Warga di seluruh Indonesia
Konsep bagus Jaga Warga di DIY ternyata mendapat apresiasi yang tinggi dari Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol Mohammad Fadil Imran.
Hal tersebut diungkapkan Komjen Pol Muhammad Fadli beserta jajarannya melakukan kunjungan di "Omah Jaga Warga" Kalurahan Ambarketawang, Gamping, Kabupaten Sleman pada Rabu (13/9) malam.
Dalam kunjungannya, Kabaharkam bersama dengan rombongan meninjau langsung "Omah Jaga Warga" yang masih berlokasi di kompleks Kantor Kalurahan Ambarketawang.
Selain itu, Kabaharkam juga melakukan dialog secara langsung dengan Ketua Omah Jaga Warda dan Lurah Ambarketawang terkait peran jaga warga di masyarakat.
Usai mendengarkan penjelasan terkait implementasi jaga warga, Kabaharkam Polri menyampaikan apresiasinya kepada Pemkab Sleman, Kapolresta Sleman, Kalurahan Ambarketawang dan Jaga Warga yang berkolaborasi, bersinergi dengan baik dalam mengoptimalkan program jaga warga untuk membantu dan melayani masyarakat terlebih dalam upaya pencegahan konflik sosial, dan gangguan keamanan di masyarakat.
Polri tertarik melihat semua pihak terlibat dalam memastikan berjalannya program jaga warga ini, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya.
Polri merasa memiliki mitra dalam menjaga kamtibmas.
Kalau lingkungan RT/RW aman, sudah pasti kalurahannya aman, kalau kalurahannya aman, tentu kecamatan (kapanewon) aman, dan kalau kecamatannya aman, tentu kabupatennya aman.
Meskipun dalam pelaksanaannya akan terus diperbaiki, program jaga warga yang telah berjalan di DIY, khususnya Sleman ini akan menjadi contoh bagi wilayah lainnya.
Bahkan, Polri juga menghadirkan direktur pembinaan masyarakat (dirbinmas) seluruh Indonesia dalam kunjungan tersebut untuk melihat program jaga warga di DIY sehingga bisa diterapkan di wilayahnya masing-masing.