BRIN sebut status gizi anak bawah 5 tahun berperan signifikan

id brin,prevalensi stunting,penanganan stunting

BRIN sebut status gizi anak bawah 5 tahun berperan signifikan

Tangkapan layar Kepala Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi BRIN Wahyu Pudji Nugraheni memberikan sambutan saat webinar Stunting dan Gizi Mikro di Jakarta, Selasa (28/11/2023). ANTARA/Bayu Pratama S.

Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan bahwa status gizi anak di bawah 5 tahun memiliki peranan signifikan sebagai indikator kesehatan yang kritis, karena usia balita rentan terhadap masalah gizi dan penyakit.

"Status gizi anak di bawah 5 tahun merupakan indikator kesehatan yang penting karena usia balita merupakan kelompok yang rentan terhadap masalah gizi dan penyakit," kata Kepala Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi BRIN Wahyu Pudji Nugraheni dalam webinar yang dipantau di Jakarta, Selasa (28/11).

Menurutnya, masalah kekurangan gizi secara global sampai saat ini masih mendapatkan perhatian utama terutama di sebagian negara berkembang termasuk Indonesia.

Dia menyampaikan bahwa usia balita merupakan tahap perkembangan yang rentan terhadap masalah gizi dan penyakit. Oleh karena itu, pemantauan status gizi pada kelompok usia ini menjadi sangat penting untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhan optimal.

"Underweight dan wasting menunjukkan kekurangan gizi akut, sedangkan stunting merupakan kondisi gagal tumbuh kembang pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya,” jelas Pudji.

Ia menerangkan risiko yang disebabkan oleh kekurangan gizi dalam jangka pendek, di antaranya meningkatnya angka kesakitan dan angka kematian, gangguan perkembangan kognitif motorik, serta meningkatnya beban ekonomi untuk biaya perawatan ataupun pengobatan anak yang sakit.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN: Status gizi anak di bawah 5 tahun indikator kesehatan penting
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024