Tak rusak hutan alam, pembangunan IKN

id Ikn, ibu kota Nusantara, ibu kita baru, Nusantara

Tak rusak hutan alam, pembangunan IKN

Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita Ibu Kota Nusantara Dr. Myrna Asnawati Safitri dalam diskusi dengan tema IKN dan Investasi untuk Alam di acara Nusantara Fair di Jakarta, Minggu (28/1/2024) (ANTARA/Fitra Ashari)

Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita Ibu Kota Nusantara Dr. Myrna Asnawati Safitri, S.H., M.S.I mengatakan lokasi yang menjadi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) bukan merupakan hutan alam namun hutan tanaman monokultur yang diperuntukkan untuk industri
 
"Lokasi pembangunan IKN itu sebagian besar di hutan tanaman monokultur, jadi pembangunan merusak hutan itu tidak, bergantung kita mendefinisikannya seperti apa, kalo yang belajar kehutanan itu bukan hutan tropis, lokasi sekarang yang sedang dilakukan pembangunan adalah bekas lokasi tanaman yang monokultur," ucap Myrna dalam diskusi dengan tema IKN dan Investasi untuk Alam di acara Nusantara Fair di Jakarta, Minggu.
 
Ia mengatakan dari 252 ribu hektar lahan yang menjadi wilayah pembangunan IKN, 40 ribu hektarnya adalah hutan sekunder yang tumbuh karena hutan alam yang sudah ditebang.
 
Sementara 50 ribu hektar lainnya adalah hutan tanaman monokultur yang tanpa pembangunan IKN akan digunakan sebagai industri pembuatan kertas dengan siklus 6-7 tahun.
 
Myrna juga mengatakan, dengan pembangunan IKN, akan menjadi eksperimen rasional untuk melihat pembangunan Indonesia ke depan 2045 dalam menghadapi green economy dan blue economy yang mengedepankan konsep keberlanjutan atau sustainability living.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Di wilayah monokultur, pembangunan IKN tidak merusak hutan alam