Ribuan orang hadiri "UNU Jogja Bersholawat" sambut Maulid Nabi

id unu jogja,sholawat,maulid nabi

Ribuan orang hadiri "UNU Jogja Bersholawat" sambut Maulid Nabi

Ribuan orang menghadiri "UNU Jogja Bersholawat" sambut Maulid Nabi di Yogyakarta, Jumat (29/8/2025) malam. (ANTARA/HO-UNU Jogja)

Yogyakarta (ANTARA) - Lantunan syahdu sholawat bergema dari lantai 5 Kampus UNU Jogja, Jumat (29/8) malam. Tanpa dikomando, ribuan orang turut mengumandangkan puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW mengikuti suara merdu munsyid ternama dari Mesir, Mostafa Atef, diiringi irama rebana dari Hadroh Bil Musthofa Krapyak.

Dalam suasana penuh kegembiraan tetapi tetap khusyuk itu, "UNU Jogja Bersholawat" berlangsung meriah. Hadir para kiai, santri, jamaah nahdliyin, perwakilan aparat dan pemerintah daerah yang berbaur dengan civitas UNU Jogja dan masyarakat luas dalam acara yang digelar khusus untuk menyambut peringatan Maulid Nabi itu.

Membuka acara, Pelaksana Harian (Plh) Rektor UNU Jogja Suhadi Cholil menyatakan penyelenggaran "UNU Jogja Bersholawat" tak lepas dari rasa syukur UNU Jogja yang telah meraih sejumlah capaian.

Salah satunya adalah kerja sama dengan Uni Emirat Arab melalui pendirian Mohamed Bin Zayed (MBZ) College for Future Studies, sekolah pascasarjana di bidang kajian masa depan, segera terealisasi setelah berproses beberapa waktu ini.

"UNU Jogja juga baru-baru ini menerima penghargaan World University Ranking of Innovation (WURI) yang menempatkan UNU Jogja di peringkat ke-375 kampus paling inovatif di dunia," tuturnya.

Dalam kesempatan ini, Suhadi menginformasikan bahwa UNU Jogja masih menggelar Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB). "Jadi kalau ada keluarga atau putra-putri bapak ibu yang ingin kuliah di UNU Jogja, kami membuka pintu selebar-lebarnya," ujarnya.

Ketua Tanfidziyah PWNU DIY KH Zuhdi Muhdlor dalam sambutannya mengatakan agenda "UNU Jogja Bersholawat" memiliki banyak manfaat. Faedah utamanya untuk menguatkan ukhuwah dan keakraban di antara civitas UNU Jogja, jamaah NU, pemda, dan masyarakat.

"Manfaat lainnya adalah meningkatkan kecintaan kita kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di hari kiamat yang akan datang," ucapnya.

Sebagai pembicara utama, Dr. Mohammad Nouh, perwakilan dari MBZ University of Humanities, mengatakan acara ini merupakan wujud kecintaan umat kepada Nabi Muhammad SAW. "Antara kami dan Anda (Nabi) terbentang puluhan abad dan ribuan jarak, akan tetapi kami merasa Anda ada di dalam hati kami," katanya.

Dengan kecintaan itulah, umat Islam menjalankan perintah Allah SWT dan meningkatkan ketakwaan. "Saat ini, malam ini, kami semua bahagia karena Allah SWT memuliakan kami dengan kelahiranmu, wahai Rasulullah. Maka kami berharap engkau memberikan syafaat pada kami dan masuk surga bersamamu," ujarnya.

Pembicara berikutnya, Wakil Ketua Umum PBNU KH Zulfa Mustofa menjelaskan acara sholawatan seperti "UNU Jogja Bersholawat" merupakan salah satu tradisi NU sesuai ajaran Islam Ahlussunah Waljamaah (Aswaja).

"Islam Ahlussunah Waljamaah itu cinta tanah air, menyayangi sesama muslim, menghargai perbedaan, bahkan menjaga tradisi-tradisi lama yang baik serta mengambil sesuatu yang bagus dan baru seperti UNU Jogja ini yang menjaga tradisi tapi kampusnya juga modern," tuturnya.

Kiai Zulfa menyatakan Islam Aswaja juga mengajarkan cinta tanah air dan salah satu wujudnya adalah perasaan berduka ketika negeri ini mengalami gejolak dan kericuhan seperti saat ini. Menurutnya, jika Indonesia bersedih, NU ikut bersedih. "Sebab NU turut memperjuangan kemerdekaan bangsa, sehingga saat ini kita bisa menjalankan ibadah dengan bebas," katanya.

"Kalau keliling dunia, kita bisa melihat Indonesia ini (seperti) surga. Bisa sholawatan, bisa mengaji dan sekolah dengan aman. Maka NU mengajarkan mencintai tanah air dan menncintai agama dalam satu tarikan napas," ujarnya.

Ia pun mengajak segenap hadirin untuk mendoakan keselamatan negeri ini, sehingga dapat melalui kondisi saat ini dengan baik. "Kita berdoa semoga Indonesia oleh Allah SWT dianugerahi pemimpin yang cinta pada agama Allah. Pemimpin yang dikehendaki Allah cinta pada rakyatnya yang susah. Ayo kita doakan semoga segera dilewati masa-masa ini," tutur Kiai Zulfa.

Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.