Pertamina: konsumsi Pertamax melonjak lima kali lipat

id pertamax bbm habis

Pertamina: konsumsi Pertamax melonjak lima kali lipat

BBM (ant/istw)

Bantul (Antara Jogja) - Manajer PT Pertamina Area Daerah Istimewa Yogyakarta, Hendry Eko, mengatakan konsumsi bahan bakar minyak nonsubsidi jenis pertamax melonjak hingga lima kali lipat dalam beberapa hari terakhir pascapembatasan BBM bersubsidi ini.

"Peningkatannya sangat banyak mungkin sampai lima kali lipat, kalau sebelumnya per hari sekitar 40 ton pertamax, namun bisa sampai 200 ton sehari, itu yang dikeluarkan dari Depo Pertamina Rewulu," katanya di Bantul, Kamis.

Menurut dia, lonjakan komsumsi pertamax melalui seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di DIY ini cukup beralasan, mengingat tingginya permintaan karena konsumen BBM tidak kebagian premium menyusul pengurangan kuota barang subsidi.

Ia mengatakan, hal tersebut juga dikuatkan dengan banyaknya antrean panjang pembelian pertamax terutama roda dua, padahal sebelumnya pemadangan seperti ini jarang dijumpai, mengingat harga jual pertamax lebih mahal dibanding premium.

"Pembatasan BBM bersubsidi yang sempat diterapkan beberapa hari (saat ini sudah dinormalisasi) memang berdampak besar, namun ini sebenarnya membuktikan bahwa masyarakat sudah siap ketika harga premium dinaikkan," katanya.

Pihaknya juga memprediksi kenaikan konsumsi pertamax ini masih akan terjadi dalam beberapa hari lagi meskipun pasokan BBM bersubsidi ke SPBU telah dinormalisasi, karena sampai saat ini masih terjadi antrean kendaraan baik pembelian premium maupun pertamax.

"Kami menjamin tidak ada kelangkaan dan pasokan sudah dinormalisasi, namun untuk kembali normal (tidak ada antrean panjang) masih butuh waktu beberapa hari lagi, karena sudah terbentuk opini di masyarakat (kelangkaan BBM)," kata Hendry.

Menurut dia, Pertamina sebenarnya merasa diuntungkan dengan peningkatan konsumsi pertamax, karena pihaknya tidak perlu melakukan promosi untuk menyosialisasikan penggunaan BBM bersubsidi di kalangan masyarakat.
(KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024