BPPTKG: mitigasi bencana penting dikenalkan di pendidikan

id bpptkg: mitigasi bencana

BPPTKG: mitigasi bencana penting dikenalkan di pendidikan

Gunung Merapi di perbatasan wilayah Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta (Foto Antara)

Jogja (Antara Jogja) - Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta Subandriyo menyatakan pengetahuan terkait mitigasi bencana sangat penting dikenalkan dalam lingkup pendidikan.

"Memahami karakter Gunung Merapi lewat pembelajaran bersama dengan beragam elemen masyarakat penting secara rutin diselenggarakan," kata Subandriyo pada pameran "Volcano Edu 2014" di Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, saat Gunung Merapi tenang, sosialisasi mitigasi dan teknologi kegunungapian bisa dilakukan lewat "Volcano Edu".

"Pameran Volcano Edu yang terbuka untuk umum ini selalu memiliki tema berbeda-beda tiap dua tahun sekali," katanya.

Ia mengatakan, pada 2010, saat hendak digelar pameran serupa, Merapi statusnya meningkat dan butuh perhatian.

"Dulu dilaksanakan Oktober, jelang pameran malah ada erupsi 2010. Nah, kali ini dengan kondisi Merapi yang tenang, kami lakukan edukasi soal mitigasi bencana. Sekaligus membuka BPPTKG untuk semua yang ingin tahu lebih dekat tentang kegunungapian, mitigasi bencana," katanya.

Kepala Bagian Tata Usaha Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Wawan Irawan mewakili Hendrasto, mengapresiasi penyelenggaraan pameran yang sangat positif dalam upaya edukasi langsung ke masyarakat di sekitar gunung berapi agar lebih tanggap bencana.

Di acara pembukaan pameran sains, teknologi kegunungapian dan open house yang diselenggarakan 7-14 September 2014, diisi dengan hiburan seni tari Bambangan Cakil, tari Gebyar Batik dari Sanggar Tari Bagong Kusudiardjo, dikenalkan pula sejumlah hasil penelitian terkini tentang sistem mitigasi bencana.

Kusdaryanto, Panitia Pameran Sains, Teknologi Kegunungapian dan Open House, Volcano Edu 2014 menyatakan panitia sengaja memilih tari Gebyar Batik karena dalam batik ada sejumlah motif yang terinspirasi dari keindahan gunung berapi.

"Sementara itu, lewat tarian Bambangan Cakil sengaja dipilih untuk menggambarkan pentingnya akrab dengan ancaman bahaya. Gunungapi jika diimajinasikan sebagai raksasa bisa jadi sahabat asal mengetahui dan mengenal karakternya," katanya.

Ia mengatakan, Cakil dan raksasa yang berhadapan dengan Bambangan membawa simbol siklus kehidupan yang harus dihadapi manusia.

"Saat kita bisa melewati rintangan dan mengetahui sifatnya, maka bisa merasa aman dan nyaman dalam kehidupan. Jika tidak, kita selalu terancam oleh ganasnya raksasa dan gunung api," katanya.

Selain melihat pameran teknologi kegunungapian, pengunjung bisa juga menyaksikan sejumlah film dokumenter terkait gunung Merapi, termasuk koleksi terbaru yang diluncurkan pekan lalu, "Mahaguru Merapi" diputar tiap hari selama pameran 7-14 September 2014.

Pameran Vulcano Edu ini juga diisi dengan temu pakar untuk guru-guru SD/sederajat digelar Selasa (9/9) dengan tema Pendidikan Dasar Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Gunung Api digelar juga dengan menghadirkan pembicara dari Dinas pendidikan, Praktisi dari LSM Lingkar, dan Imam Santosa (volcanologist PVMBG).

(V001)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024