Jogja (Antara Jogja) - Pemerintah perlu mempertahankan peran petani perempuan dalam pengelolaan pertanian guna mendukung kedaulatan pangan, kata Direktur Bina Desa Dwi Astuti.
"Sejarah mencatat bahwa perempuan (petani perempuan) sangat berpengaruh dalam mengangkat produksi pertanian guna mendukung kedaulatan pangan," kata Dwi Astuti dalam diskusi publik tentang Kedaulatan Pangan Agraria di Universtas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kamis.
Pemerintah, kata dia, perlu mempertahankan budaya pengelolaan pertanian Indonesia di tengah arus globalisasi, dengan tetap mempertahankan peran petani perempuan.
Dwi menilai hingga saat ini kehadiran negara dalam mengatur pangan sering menyingkirkan peran perempuan, sehingga urusan pangan nampak hanya menjadi ranah laki-laki.
Padahal, kata dia, petani perempuan selama ini sangat erat dengan pengolahan kekayaan alam, khususnya pertanian secara cermat. Namun, sayangnya saat ini lebih dipercayakan kepada peran laki-laki serta alat pengolahan pertanian produksi industri modern.
Rangkaian dari modernisasi itu, kata dia, berakibat pada hilangnya mata pencaharian perempuan dalam seluruh rantai produksi pertanian di Indonesia.
"Misalnya peran perempuan untuk `matun` (membersihkan rumput di sawah), memanen padi, sekarang sudah banyak tergantikan," katanya.
Akibatnya, menurut dia, eksistensi perempuan dalam aspek pengelolaan pertanian terdesak, sehingga meninggalkan desa dan mencari penghidupan lain, misalnya menjadi tenaga kerja wanita (TKW).
"Banyak petani perempuan yang kemudian berpindah menjadi buruh di luar negeri," kata dia.
Ia menyebutkan jumlah buruh migran Indonesia pada 2011 sebanyak 581.081 orang, dimana 376.027 orang atau 64 persen di antaranya adalah perempuan.
"Teknologi yang diyakini mampu menggantikan peran petani perempuan terbukti tidak berkelanjutan, dan justru mengancam kehidupan generasi yang akan datang," katanya.
(KR-LQH)
Berita Lainnya
Pemkab Gunungkidul mendorong perempuan lebih inovatif pada era digital
Selasa, 23 April 2024 20:25 Wib
Pemkab Kulon Progo mendorong perempuan tangguh pada era globalisasi
Selasa, 23 April 2024 19:28 Wib
Putri Wapres RI: Perempuan harus ikut gerakkan ekonomi daerah
Selasa, 23 April 2024 0:39 Wib
Menteri PPPA bertemu keluarga RA Kartini diskusikan perempuan
Senin, 22 April 2024 20:44 Wib
Bupati Bantul minta semangat perjuangan Kartini harus terus diteladani
Senin, 22 April 2024 16:55 Wib
Bupati Sleman: Perempuan harus terus mengembangkan potensi diri
Senin, 22 April 2024 16:54 Wib
Perempuan Indonesia harus teladani perjuangan RA Kartini
Minggu, 21 April 2024 14:30 Wib
Presiden Jokowi minta Hari Kartini dijadikan lambang perjuangan perempuan
Minggu, 21 April 2024 10:47 Wib