Kerugian bencana di Gunung Kidul Rp300 juta

id gunung kidul

Kerugian bencana di Gunung Kidul Rp300 juta

Kabupaten Gunung Kidul (Foto Istimewa)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat kerugian akibat bencana selama sepekan terakhir mencapai Rp300 juta.

"Berdasarkan laporan dan pengecekan langsung ada dua objek vital yang rusak di antaranya terjadi di Desa Candirejo, Kecamatan Semin. Nilai kerugian yang ditimbulkan akibat bencana mencapai Rp300 juta," kata Kasi Logistik BPBD Gunung Kidul, Sutaryono di Gunung Kidul, Selasa.

Ia mengatakan kerusakan yang terjadi di Desa Candirejo, Kecamatan Semin, akibat banjir karena hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir. Hal ini menyebabkan cekdam-cekdam dan jembatan rusak. Berdasarkan pemantauan di lapangan, tingkat kerusakan cukup parah. Untuk menangani persoalan bencana ini, BPBD langsung menggelar koordinasi dengan pihak terkait.

"Dari hasil pertemuan ini, kami sudah bisa mendapatkan besaran rupiah besar kerugian yang ditimbulkan akibat bencana tersebut," katanya.

Sutaryono mengatakan, ambrolnya cekdam panjang 30 meter dan tinggi tiga meter ini menyebabkan lahan pertanian di sekitar lokasi rusak. Hal ini disebabkan aliran air menggerus lahan milik warga. Sementara kerusakan jembatan juga diakibatkan oleh banjir.

Untuk perbaikan kedua fasilitas umum tersebut pihaknya berkoordinasi dengan SKPD terkait yakni Dinas Pekerjaan umum, untuk segera menangani kerusakan agar tidak mengganggu perekonomian warga.

"Kerusakan cukup besar, dan kerugiannya mencapai ratusan juta perlu koordinasi dengan DPU," kata Sutaryono.

Kepala DPU Gunung Kidul Eddy Praptono mengatakan, usai menggelar rapat koordinasi dengan BPBD, pihaknya langsung mendatangi lokasi dan melakukan pengecekan. Data lokasi bencana dan dampak yang ditimbulkan saat ini sudah tercatat dan tinggal menindaklanjuti.

"Tadi DPU mengutus dua staf bersama BPBD untuk menghitung kerugian itu dan akan dimintakan bantuan ke BPBD DIY," kata Eddy Praptono.

(KR-STR)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024