Menteri tegaskan pembangunan energi terbarukan suatu keharusan

id energi terbarukan

Menteri tegaskan pembangunan energi terbarukan suatu keharusan

Energi panas bumi untuk energi baru terbarukan (antaranews.com)

Bantul (Antara Jogja) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said menegaskan, pembangunan energi baru terbarukan di Indonesia merupakan suatu keharusan untuk mencukupi kebutuhan energi secara berkelanjutan.

"Membangun energi baru terbarukan bukan suatu pilihan, tapi suatu keharusan yang harus kita jalankan bersama," kata Menteri ESDM saat peluncuran program 35.000 megawatt di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin.

Menurut Menteri, pembangunan energi energi baru terbarukan merupakan sutau keharusan sebab sumber daya energi yang berasal dari fosil, seperti minyak, gas dan batubara perlahan pasti akan menemui batas akhir.

Oleh sebab itu, kata Menteri, jika tidak ditemukan cadangan baru melalui energi baru terbarukan tersebut maka cadangan minyak Indonesia tinggal sekitar 12 tahun lamanya.

"Sementara cadangan gas mungkin hanya sekitar 30 tahun, batu bara barangkali masih 50 tahun, akan tetapi seberapapun yang kita punya, yang namanya energi fosil pasti ada batasnya," katanya.

Menteri mengatakan, pemerintah terus berkomitmen untuk mengembangkan energi baru terbarukan dengan mengoptimalkan berbagai sumber energi seperti panas bumi, tenaga surya, biomata dan energi angin atau bayu.

"Energi terbarukan adalah jaminan bagi ketahanan energi karena pemanfaatannya berbasis sumber daya lokal, dan bukan untuk ditransfer maupun dijual oleh mancanegara," katanya.

Dengan demikian, menurut Menteri, melalui program 35.000 MW ini, pemerintah berkomitmen untuk menciptakan kemandirian energi Indonesia dengan memanfaatkan secara optimal sumber energi terbarukan, seperti membangun pembangkit energi berbasis angin di pantai Samas, Bantul.

"PLTB (pembangkit listrik tenaga bayu) Samas akan menjadi sejarah, karena ini menjadi pembangkit listrik pertama kali yang didasari energi angin dengan kapasitas besar," katanya.

(KR-HRI)