KAI tetap akan relokasi PKL Stasiun Wates

Kulon Progo (Antara Jogja) - PT Kereta Api Indonesia akan merelokasi pedagang kaki lima di kawasan Stasiun Wates, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

Executive Vice President PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta Wiwik Widayanti di Kulon Progo, Selasa, mengatakan, pihaknya akan melakukan negosiasi kepada Pemerintah Kabupaten Kulon Progo terkait rencana relokasi tersebut. "Kami sudah menawarkan beberapa konsep relokasi pedagang kaki lima (PKL), tapi perlu negosiasi kembali dengan Pemkab Kulon Progo," kata Wiwik.

Menurut dia, kawasan stasiun harus bebas dari pedagang asongan.

Untuk itu, pihaknya terus mencarikan tempat relokasi PKL yang awalnya menempati kios-kios sepanjang Stasiun Wates.

"Di kawasan stasiun itu ada aturan bahwa pedagang asongan tidak boleh berjualan. Kami akan mencarikan tempat di luar stasiun," katanya.

Sementara itu, Pemerintah Kulon Progo akan mengundang PT Kereta Api Indonesia untuk membahas rencana induk penataan kawasan Stasiun Wates karena berdampak pada penggusuran pedagang.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Sri Harmintarti mengatakan pemerintah telah bertemu dengan kepala Stasiun Wates untuk meminta penjelasan rencana penggusuran pedagang.

Ia mengatakan, Pemkab Kulon Progo ingin mengetahui rencana penataan Stasiun Wates mulai dari pembangunan tempat parkir, jalan hingga penataan pedagang yang telah lama berjualan di sekitar stasiun. "Berdasarkan hasil koordinasi dengan kepala stasiun, seluruh pedagang kaki lima dipindah," kata Sri Harmintarti.

Lebih lanjut, ia mengatakan Pemkab Kulon Progo sendiri sedang mencari lokasi untuk merelokasi pedagang-pedagang yang digusur.

Saat ini, pemkab belum dapat menetapkan lokasinya karena harus dikaji berdasarkan peraturan daerah (perda) tentang pedagang kaki lima dan rencana tata ruang wilayah. "Sebelum ditata, kami mengundang PT KAI. Jangan sampai sudah dipindah dikemudian hari kena gusur lagi," katanya.

Sebelumnya, PT KAI akan menggusur 11 pedagang yang berjualan di kawasa Stasiun Wates karena adanya penataan kawasan.

(KR-STR)