Kimpraswil Yogyakarta kembalikan hasil lelang talud Surokarsan

id talud

Kimpraswil Yogyakarta kembalikan hasil lelang talud Surokarsan

Ilustrasi pembangunan talud (foto p2kp.org)

Yogyakarta,  (Antara Jogja) - Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta memilih mengembalikan hasil lelang pembangunan talud di Surokarsan, karena pemenang lelang tidak menyiapkan bahan sesuai spesifikasi yang ditentukan.

"Kami kembalikan ke Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Yogyakarta agar hasil lelang ini dikaji kembali karena tidak sesuai spesifikasi. Apakah akan dilakukan lelang ulang atau kebijakan lain," kata Kepala Bidang Drainase dan Pengairan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Yogyakarta Aki Lukman di Yogyakarta, Minggu.

Ia berharap, ULP Kota Yogyakarta segera menentukan kebijakan agar pembangunan talud di Surokarsan bisa dilakukan karena talud Sungai Code di wilayah tersebut sudah sepenuhnya hilang dan mengancam permukiman di atasnya.

"Jika memang harus lelang ulang, maka harus segera dilakukan. Waktunya sudah sangat mepet dengan akhir tahun anggaran. Jika tidak, maka kami tidak sempat melakukan pembangunannya," katanya.

Proses pembangunan talud membutuhkan waktu setidaknya 75 hari kerja sehingga hanya ada waktu sekitar tiga bulan untuk menyelesaikannya.

"Jika lelang ulang, maka sudah harus dilakukan pada awal September sehingga pada akhir September sudah ada pemenangnya. Itu pun jika lelang tidak gagal. Kalau gagal, maka pembangunan tidak bisa dilakukan dan uang akan dikembalikan ke kas daerah," katanya.

Pada tahun anggaran 2015, Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah memanfaatkan dana tak terduga untuk melakukan perbaikan talud di lima lokasi yang rusak akibat luapan air Sungai Code pada akhir April.

Selain di Surokarsan dengan anggaran pembangunan Rp410 juta, talud akan dibangun di Wirosaban dengan anggaran Rp642 juta, Jogoyudan Rp442 juta, Cokrodiningratan Rp617,3 juta dan Sorosutan Rp484,5 juta.

Pembangunan talud sudah berjalan di tiga lokasi yaitu di Wirosaban, Sorosutan dan Jogoyudan, sedangkan di Cokrodiningratan mengalami kendala sosial dari warga.

"Kami sudah minta pemangku di wilayah untuk bisa membantu komunikasi dengan warga. Talud ini dibangun untuk keamanan mereka sendiri, apalagi untuk bisa memanfaatkan dana dari anggaran tak terduga ini tidak mudah," katanya.

Akibat luapan air sungai pada akhir April, terdapat kerusakan di 12 titik yang tersebar di Sungai Code, Winongo dan Gajah Wong.

Dinas Kimpraswil baru bisa melakukan perbaikan untuk kerusakan skala kecil karena keterbatasan dana sedangkan kerusakan besar diperbaiki dengan dana tak terduga dan harus melalui proses lelang. ***3***

(E013)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024