AELI DIY bantu kembangkan pariwisata Sleman

id desa wisata

AELI DIY bantu kembangkan pariwisata Sleman

Desa Wisata Gamplong (Foto jogja.antaranews.com)

Sleman, (Antara Jogja) - Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Experiential Learning Indonesia (AELI) Daerah Istimewa Yogyakarta berkomitmen turut serta dalam pengembangan pariwisata Kabupaten Sleman melalui peningkatan kualitas penyelenggaraan "outbound", khususnya di desa-desa wisata.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah AELI DIY Adhik Iwan Sulistyanto di Sleman, Senin, mengatakan saat ini kegiatan "outbound" atau "outdoor training" banyak dikembangkan oleh masyarakat, di antaranya oleh para pengelola desa wisata.

"`Outbound` saat ini telah dijadikan sebagai paket kegiatan yang banyak ditawarkan kepada para pengunjung desa wisata," katanya.

Sehubungan dengan hal tersebut, pihaknya ingin berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas program "outbound" sehingga menjadi kegiatan yang berbobot dan memberikan kepuasan serta manfaat yang besar kepada para tamu.

"Sebagai pihak yang telah digandeng secara resmi oleh sebuah Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) di bawah pembinaan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), kami merasa berkewajiban untuk mendukung pemerintah daerah dan membantu masyarakat dalam mengembangkan dan mengelola kegiatan `outbound` yang berkualitas namun tetap mengandung aspek-aspek rekreasi, pengembangan, maupun edukasi," katanya.

Hal tersebut dikatakan saat audiensi dengan jajaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman, Senin, di Ruang Golong Gilig Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Jalan KRT Pringgodiningrat Nomor 13 Beran Tridadi, Sleman, Yogyakarta.

Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Shavitri Nurmala Dewi mengatakan pihaknya memberikan apresiasi yang tinggi terhadap komitmen DPD AELI DIY untuk secara bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan "outbound" di Kabupaten Sleman.

"Diharapkan nantinya penyelenggaraan `outbound` atau pelatihan luar ruang di Kabupaten Sleman dapat lebih berkualitas," katanya.

Terlebih dari itu, katanya, ke depannya para pemandu "outbound" di Kabupaten Sleman dapat memiliki sertifikasi profesi kepemanduan "outbound", sehingga paket yang diselenggarakan tidak asal-asalan, namun dapat dilakukan secara profesional dengan metodologi yang benar serta aspek-aspek lain yang menyangkut manajemen resiko serta etika.

"Dengan demikian secara langsung maupun tidak langsung peningkatan kualitas penyelenggaraan `outbound` yang dilakukan oleh tenaga-tenaga yang bersertifikasi akan berdampak positif pada sektor pariwisata, khususnya di desa-desa wisata," katanya. ***1***

(V001)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024